kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Intip peluang kinerja reksadana pada sisa tahun ini


Selasa, 02 November 2021 / 07:00 WIB
Intip peluang kinerja reksadana pada sisa tahun ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Lebih lanjut, Rudiyanto meyakini dengan derasnya dana asing yang masuk belakangan ini, rally pada saham blue chip berpotensi untuk terus berlanjut. Dengan saham-saham blue chip dijadikan sebagai aset utama dalam portofolio reksadana saham, diharapkan, bisa membuat reksadana saham mengejar ketertinggalan di sisa akhir tahun.

Apalagi, Rudiyanto melihat juga terdapat beberapa sentimen lain yang bisa mendorong kinerja reksadana saham pada sisa akhir tahun ini. Mulai dari mega initial public offering (IPO) dari beberapa perusahaan, laporan keuangan yang positif, serta tapering yang akhirnya sudah ada kepastian. 

Sementara untuk reksadana pendapatan tetap, dia melihat tantangan utamanya terletak pada tingginya inflasi seiring adanya krisis energi dan tingginya harga komoditas. Namun, uniknya, Rudiyanto menilai, inflasi tinggi baru terjadi di negara lain. Sementara Indonesia masih terkendali karena kebijakan pemerintah untuk tidak menaikkan BBM dan tarif listrik serta perekonomian yang belum pulih sepenuhnya

“Untuk reksadana pendapatan tetap masih ada potensi naik, namun jika inflasi tinggi terus berlanjut atau ada berita kenaikan harga BBM dan tarif listrik, bisa memicu koreksi pada harga obligasi pemerintah,” imbuhnya. 

Baca Juga: IHSG tergelincir, reksadana pendapatan tetap jadi yang terbaik dalam sepekan terakhir

Terkait outlook kinerja reksadana pada tahun depan, Rudiyanto memperkirakan reksadana saham yang sudah ketinggalan berpotensi mengejar. Sementara reksadana pendapatan tetap yang bagus dalam beberapa tahun terakhir karena kebijakan suku bunga rendah serta inflasi rendah, akan berubah seiring dengan tapering dan pemulihan ekonomi.  

Walau begitu, dia menilai dengan rendahnya angka inflasi Indonesia saat ini, setiap ada koreksi pada harga obligasi bisa menjadi peluang bagi investor untuk masuk. 

“Dengan potensi kinerja yang masih cukup sulit ditebak pada tahun depan, investor lebih baik untuk tetap melakukan diversifikasi,” tutup Rudiyanto.

Baca Juga: Kinerja reksadana melaju sepanjang Oktober 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×