Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek aset kripto dipandang cukup positif untuk tahun 2025. Ada sejumlah faktor fundamental dan makroekonomi yang dapat mendukung pertumbuhannya.
Trader Tokocrypto Fyqieh Facrur menyebutkan bahwa kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) diprediksi bisa menjadi dorongan besar bagi pasar kripto. Trump telah memperlihatkan dukungan yang jelas terhadap aset digital, bahkan mendapat julukan sebagai kandidat kripto.
Salah satu janjinya yang paling menarik perhatian adalah mengganti Ketua SEC, Gary Gensler yang selama ini dianggap terlalu ketat dalam mengatur sektor kripto.
"Pergantian ini diharapkan akan menciptakan kebijakan yang lebih terbuka dan mengurangi tekanan regulasi, memberikan ruang bagi inovasi dan adopsi yang lebih luas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11).
Baca Juga: Pasar Kripto Memasuki Pekan Krusial: Pemilu AS dan Keputusan Suku Bunga The Fed
Selain itu, Trump mengusulkan pembentukan cadangan Bitcoin nasional, yang dapat meningkatkan adopsi kripto di AS secara signifikan dan memperkuat peran Bitcoin dalam perekonomian negara. Tak hanya itu, dukungan dari tokoh-tokoh besar di industri kripto semakin memperkuat potensi keuntungan jika Trump terpilih.
Berdasarkan survei, lebih dari 60% masyarakat AS optimis bahwa kemenangan Trump akan memicu tren kenaikan harga kripto, terutama karena pendekatan deregulasi yang bisa membawa masuk lebih banyak investor ke pasar.
Di sisi lain, faktor fundamental dan makroekonomi yang dapat mendukung pertumbuhannya, seperti siklus pasar dan pasca halving Bitcoin. Secara historis, pasar kripto mengalami siklus empat tahunan, dengan puncak harga biasanya terjadi setelah peristiwa halving Bitcoin.
Halving terakhir pada April 2024 mengurangi pasokan Bitcoin baru, yang sering diikuti oleh kenaikan harga dalam 12 hingga 18 bulan berikutnya yang terjadi tepat di tahun 2025. Analis dari VanEck memproyeksikan puncak pasar kripto antara kuartal kedua dan keempat tahun 2025, sejalan dengan pola siklus sebelumnya.
Lalu, peningkatan minat institusi terhadap aset digital, termasuk peluncuran produk seperti ETF Bitcoin dapat meningkatkan likuiditas dan legitimasi pasar kripto. Selanjutnya, kemajuan dalam teknologi blockchain dan pertumbuhan ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), menawarkan peluang baru bagi investor dan pengguna. Hal itu dapat mendorong permintaan dan adopsi aset kripto lebih lanjut.
Fyqieh berpandangan, beberapa koin kripto diprediksi memiliki prospek cerah meliputi Toncoin (TON), Sui (SUI), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL), berikut penjelasannya:
1. TON merupakan salah satu proyek kripto dengan pertumbuhan signifikan di tahun ini, didukung oleh ekosistem Telegram yang semakin berkembang. Sentimen pasar terhadap TON sangat positif, terutama setelah beberapa pembaruan utama seperti FunC 0.4.5 dan v2024.10 yang meningkatkan keandalan dan efisiensi jaringan.
Toncoin telah mencatat pertumbuhan pemegang dompet yang luar biasa, melampaui 100 juta pengguna, yang menunjukkan potensi adopsi besar-besaran.
Baca Juga: Menebak Arah Bitcoin di Pekan Pilpres AS dan Pertemuan The Fed
Selain itu, TON menawarkan solusi pembayaran cepat dan aman melalui model konsensus proof-of-stake yang meningkatkan skalabilitas.
Dengan dukungan komunitas yang kuat dan potensi kenaikan harga yang signifikan, TON dinilai memiliki peluang cerah di tahun 2025, terlebih karena ekosistemnya yang sudah terintegrasi dengan platform besar seperti Telegram, yang memudahkan aksesibilitas bagi pengguna.
2. SUI adalah proyek blockchain yang menonjol dengan fokus pada pengalaman pengguna dan inovasi teknis. Dibangun menggunakan bahasa pemrograman Move dan model data berbasis objek, Sui memberikan solusi yang aman dan skalabel untuk berbagai aplikasi terdesentralisasi.
Salah satu inovasi terbarunya, Protokol Walrus, menawarkan manajemen penyimpanan terdesentralisasi yang efisien, yang menjadi daya tarik bagi pengembang dApp. Selain itu, peluncuran standar staking likuid baru, SpringSui, memperkuat daya tarik token $SUI, memberikan likuiditas instan dan mengurangi risiko de-pegging.
Fokus SUI pada pengalaman pengguna dan aksesibilitas dapat mempermudah adopsi di kalangan pengguna baru. "Dengan solusi yang lebih ramah pengguna dan pengembangan teknologi yang kuat, Sui memiliki potensi besar untuk tumbuh pada tahun 2025 sebagai blockchain yang lebih inklusif.
3. ETH tetap menjadi fondasi utama untuk ekosistem DeFi, NFT, dan berbagai aplikasi terdesentralisasi lainnya. Dengan Ethereum 2.0, jaringan ini akan memiliki skalabilitas yang lebih baik dan biaya yang lebih efisien, menjadikannya lebih menarik bagi pengembang.
Meski saat ini dominasi pasar Ethereum sedikit menurun karena tingginya permintaan untuk Bitcoin, minat jangka panjang terhadap Ethereum tetap tinggi karena fungsi smart contract-nya yang unik.
Ethereum juga berpotensi mendapatkan sentimen positif jika pemerintahan AS berikutnya lebih mendukung pengembangan ETF Ethereum. Dengan pembaruan teknis yang terus berlangsung dan posisi kuat dalam ekosistem blockchain, Ethereum tetap menjadi aset kripto prospektif untuk tahun 2025.
4. SOL dikenal dengan kecepatan dan biaya transaksi yang rendah, menjadikannya salah satu platform blockchain paling efisien untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan NFT. Tanpa menggunakan solusi sharding atau layer-2, SOL mampu memproses ribuan transaksi per detik, menarik minat pengembang yang membutuhkan jaringan berkapasitas tinggi.
Platform ini telah mengalami pertumbuhan harga yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir dan menunjukkan stabilitas yang lebih baik dibandingkan beberapa proyek blockchain lainnya.
Dengan keunggulan skalabilitas dan biaya transaksi rendah, Solana menawarkan fondasi yang kuat untuk pengembangan aplikasi besar, menjadikannya salah satu koin yang patut diperhatikan pada tahun 2025.
Selanjutnya: Strategi Merck Capai Target Pertumbuhan di Akhir Tahun 2024
Menarik Dibaca: Ristra Clinic Rayakan Kecantikan untuk Semua dengan Kampanye Terbaru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News