Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga nikel yang belum optimal pergerakannya sepanjang hari ini tidak hanya mendapat serangan secara fundamental tapi juga teknikal. Analis menyarankan pelaku pasar untuk mengantisipasi pergerakan nikel di kisaran harga sempit.
Mengutip Bloomberg, Rabu (6/1) pukul 12.06 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menukik 0,23% ke level US$ 8.505 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Buruknya katalis di pasar global juga yang jadi penyebab harga nikel sudah terpuruk 2,24% dalam sepekan terakhir.
Ibrahim, Pengamat Komoditas PT SoeGee Futures menuturkan dari sisi teknikal pasangan terlihat bearish karena indikator moving average dan bollinger band bergulir 20% di atas bollinger bawah. Sejalan, garis moving average convergence divergence (MACD) juga bergerak downtrend dengan merosot 60% di area negatif atau di bawah garis 0.
"Tidak hanya itu, stochastic dan relative strength index pun keduanya 60% negatif mendukung penurunan harga lanjutan," jelas Ibrahim.
Karenanya, diduga harga nikel untuk perdagangan Kamis (7/1) akan melemah dalam rentang support US$ 8.405 dan untuk resistance US$ 8.510 per metrik ton. Tidak lebih baik hingga akhir pekan nanti harga semakin menukik di kisaran US$ 8.310 - US$ 8.650 per metrik ton. "Melihat ini harga masih turun dengan saran lebih baik sell," tambah Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News