Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,54 triliun pada kuartal I 2023.
Pendapatan DILD di kuartal I 2023 kali ini meningkat 174,3% yoy dari periode yang sama tahun 2022, yaitu sebesar Rp 562,5 miliar.
Peningkatan tersebut terutama berasal dari pengakuan pendapatan 57 Promenade dan penyerahan unit rumah di Graha Natura dan unit gudang di Aeropolis Technopark.
Manajemen DILD mengatakan bahwa kinerja perusahaan di kuartal I 2023 menunjukkan tren positif yang terlihat dari peningkatan laba tahun berjalan di kuartal I menjadi Rp 391,7 miliar. Hal itu berbanding terbalik dibandingkan dengan rugi Rp 99,7 miliar di kuartal I 2022.
Baca Juga: Intiland (DILD) Targetkan Penjualan Rumah Tapak Capai Rp 1,25 Triliun di 2023
“Terdapat pendapatan yang substansial pada kuartal I 2023 dari 57 proyek Promenade yang mulai diserahkan kepada pembeli sejak penyelesaian proyek pada September 2022,” kata manajemen DILD dilansir dari laman resmi Intiland, Selasa (2/5).
Pendapatan dari proyek ini berkontribusi pada peningkatan laba bersih menjadi Rp 30,4 miliar di kuartal I 2023. Angka itu meningkat 141,8% dari rugi bersih sebesar Rp 72,7 miliar di kuartal I 2022.
Kontribusi tertinggi dari total pendapatan kuartal I 2023 berasal dari segmen mixed-use & high-rise residential sebesar Rp 1.185,6 miliar (76,8%). Di posisi kedua, segmen recurring income menyumbang Rp 180,0 miliar (11,7%).
“Lalu, segmen residensial tanah menyumbang Rp 134,1 miliar (8,7%) dan segmen kawasan industri Rp 43,4 miliar (2,8%),” paparnya.
Pendapatan DILD yang dibukukan dari proyek mixed-use & high-rise dihasilkan dari pendapatan 57 Promenade, Rosebay, Aeropolis, SQ Res, Regatta dan Praxis.
Baca Juga: Sektor Properti Masih Berpotensi Tumbuh di 2023, Simak Rekomendasi Analis Berikut
Lalu, pendapatan yang diperoleh dari segmen residensial tapak berasal dari penyerahan unit rumah di Graha Natura, Talaga Bestari, Magnolia Residence, Serenia Hills dan Griya Semanan.
Pendapatan dari segmen kawasan industri berasal dari penjualan gudang di Aeropolis Technopark.
“Sedangkan, pendapatan berulang berasal dari klub olahraga dan fasilitasnya, sewa ruang kantor dan retail, bangunan pabrik standar dari kawasan industri dan lain-lain,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News