kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insentif DP 0% Diperpanjang, Berikut Prospek Saham Sektor Otomotif


Senin, 24 Oktober 2022 / 18:41 WIB
Insentif DP 0% Diperpanjang, Berikut Prospek Saham Sektor Otomotif
ILUSTRASI. Dengan adanya perpanjangan insentif DP 0%, volume penjualan kendaraan roda empat masih dapat terjaga.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperpanjang kebijakan insentif down payment (DP) atau uang muka kredit kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0% sampai dengan akhir tahun 2023. Insentif DP 0% ini berlaku untuk seluruh jenis kendaraan bermotor baru.

Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif. Mengingat, langkah BI yang selama tiga bulan terakhir telah menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin menjadi 4,75% akan berdampak pada penyaluran kredit perbankan.

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy  mengatakan, dengan dinaikkannya suku bunga, penjualan kendaraan roda empat dapat sedikit tertekan, khususnya untuk jenis kendaraan Rp 250 juta ke bawah atau low cost green car (LCGC). Pasalnya, mayoritas kreditur lebih sensitif terhadap biaya bunga cicilan kredit kendaraan tersebut.

"Namun, dengan adanya perpanjangan insentif DP 0%, kami melihat volume penjualan kendaraan roda empat masih dapat terjaga dan target penjualan kendaraan sebanyak 900.000 unit di tahun 2022 dapat tercapai," ucap Robertus saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (24/10).

Baca Juga: Suku Bunga Naik Lagi, Cek Rekomendasi Saham Emiten Otomotif dan Properti Berikut Ini

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, secara umum, ada potensi terjadi penurunan penjualan kendaraan bermotor. Mengingat, ada kenaikan biaya kebutuhan pokok yang dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak sebelumnya.

"Ditambah lagi kenaikan suku bunga kembali maka pembelian kendaraan secara kredit mestinya juga akan terdampak," ucap Ivan.

Menurut Ivan, secara teknikal, saham produsen otomotif yang menarik dicermati adalah PT Astra International Tbk (ASII). Resistence berada di level Rp 6.900 dengan support di Rp 6.400.

Jika harganya masih tertahan level resistance tersebut, maka ada kemungkinan untuk kembali tertekan. Pelaku pasar masih menantikan laporan keuangan kuartal ketiga 2022. Per Senin (24/10), ASII ditutup naik 1,14% ke level Rp 6.650 per saham.

Baca Juga: Elon Musk Meramal Resesi Akan Terjadi Hingga Musim Semi 2024, Mobil Listrik Terbeban

Sementara itu, Robertus melihat saat ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli saham ASII karena valuasinya masih tergolong murah. Terlebih lagi, pasokan semikonduktor yang selama ini menjadi masalah produksi kendaraan telah berakhir.

Tingkat produksi motor Astra Honda Motor telah kembali normal sejak Agustus 2022. Alhasil, penjualan di semester kedua 2022 diprediksi akan lebih tinggi daripada semester pertama 2022.

Robertus merekomendasikan buy ASII dengan target harga Rp 8.500 per saham. Dia juga merekomendasikan buy saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dengan target harga Rp 1.300 per saham.

MPMX merupakan distributor tunggal dan terpercaya, penyedia pelayanan purna jual dan suku cadang sepeda motor Honda, untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. MPMX juga menyediakan layanan penjualan, perbaikan, penyewaan kendaraan, asuransi, dan pembiayaan untuk kepemilikan kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×