kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah strategi ANTM memulihkan laba


Rabu, 19 Maret 2014 / 16:50 WIB
Inilah strategi ANTM memulihkan laba
ILUSTRASI. Manfaat buah lobi-lobi untuk kesehatan.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tahun 2013 lalu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) harus menanggung penurunan laba bersih hingga 86,3% menjadi Rp 409,9 miliar. Penyebabnya, harga komoditas yang turun sepanjang tahun 2013. Kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bijih mineral dari Indonesia juga dirasa menjadi tantangan ANTM di tahun ini.

Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTM mengatakan, ANTM akan menggenjot volume penjualan dan produksi komoditas lainnya. Tahun ini, ANTM menargetkan peningkatan volume penjualan feronikel menjadi sebesar 19.700 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik 35% dibandingkan penjualan tahun 2013 sejumlah 14.441 TNi.

Sementara volume penjualan emas ditargetkan sebesar 13,6 ton naik 44% dari penjualan tahun 2013 sebesar 9,4 ton. Bukan cuma itu, tahun ini, ANTM bakal mulai menjual komoditas baru chemical grade alumina (CGA) seiring dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan CGA di Tayan, Kalimantan Barat.

ANTM menargetkan operasi komersial pabrik CGA Tayan sudah dapat dimulai pada akhir semester I dan bisa menjual sekitar 125.000-130.000 ton CGA di tahun ini.

"Antisipasi adanya larangan ekspor bijih mineral, kami akan meningkatkan penjualan emas dan komoditas lainnya, termasuk komoditas baru yakni CGA. Harapannya, potensi kehilangan pendapatan dari bijih mentah bisa tertutupi," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (19/3).

Tahun ini, ANTM menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2,87 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan dana itu, ANTM akan mencari pendanaan eksternal. Opsinya terbuka dari penerbitan obligasi ataupun pinjaman perbankan.

Dana ini akan dialokasikan untuk keperluan beberapa proyek seperti proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa. "Proyek strategis akan didorong, diharapkan harga komoditas di tahun ini juga bisa rebound," jelasnya.

Saham ANTM ditutup naik 4,89% menjadi Rp 1.180 per saham pada perdagangan hari ini, Rabu (19/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×