kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.405   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

Inilah saham pilihan di sektor yang underperform


Selasa, 03 Oktober 2017 / 20:58 WIB
Inilah saham pilihan di sektor yang underperform


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (3/10) ditutup di level 5.939,45. Dihitung sejak awal tahun, IHSG sudah naik sebesar 12,13%. Meski kenaikan IHSG melebihi 10%, nyatanya masih ada indeks sektoral yang mencatatkan return negatif.

Dua sektor saham yang performanya berada di bawah rata-rata performa pasar (underperform) adalah perkebunan dengan penurunan 5,14% year to date, dan sektor konstruksi-properti dengan penurunan 3,42% year to date.

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido menilai, return minus yang dicatat oleh emiten sektor perkebunan dipengaruhi oleh harga komoditas. Hal ini juga dibenarkan oleh analis NH Korindo Sekuritas Raphon Prima. "Volatilitas harga CPO dunia menyimpan risiko," kata Raphon, Selasa (3/10).

Selain itu, Kevin mengamati bahwa dari lebih sepuluh perusahaan sektor perkebunan, hanya dua yang mencatatkan kinerja positif. Kedua emiten ini adalah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Hal ini jelas memperlambat laju indeks saham sektoral.

Kevin juga melihat adanya beberapa sentimen dari luar negeri yang memberatkan proses ekspor komoditas, misalnya, naiknya bea cukai di India. Padahal menurut Kevin ekspor ke India cukup besar.

Sementara itu, di sektor konstruksi menurut Raphon investor masih mencermati pertumbuhan penjualan emiten yang cenderung perlahan. Hal ini membuat saham-saham konstruksi kurang diminati. “Kecenderungan melemah di konstruksi karena pembiayaan infrastruktur di tahun ini masih dalam proses dan return-nya bersifat jangka panjang,” tambah Kevin.

Meski demikian, Kevin masih melihat bahwa investor masih bisa masuk ke saham-saham sektor konstruksi. Dua saham yang layak diperhatikan menurutnya adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×