kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Inilah Saham Blue Chip Pilihan Untuk Semester II 2025, Ada yang Harga Di Bawah 1.000


Senin, 09 Juni 2025 / 05:30 WIB
Inilah Saham Blue Chip Pilihan Untuk Semester II 2025, Ada yang Harga Di Bawah 1.000
ILUSTRASI. Inilah Saham Blue Chip Pilihan Untuk Semester II 2025, Ada yang Harga Di Bawah 1.000


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

Potensi Pembagian Dividen

Tak hanya itu, masih ada emiten penghuni indeks LQ45 yang belum menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Di mana salah satu mata agedanya adalah pembagian dividen. 

Ada sejumlah saham yang terkenal loyal dalam pembagian dividen, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). 

Dari beberapa emiten yang belum melakukan RUPST, Nico bilang sektor tambang menjadi salah satu yang paling sering dilirik karena biasanya memberikan dividen yield yang tinggi. 

“Kalau tidak suka dividend yield, mungkin menunggangi volatilitas pasar bisa menjadi salah satu pilihan yang dapat diperhatikan sehingga bisa mendapatkan capital gain,” kata dia. 

Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan jika dilihat dari potensi dividend yield, maka PTBA yang paling menarik. Ini berkaca dari kinerja dan historis dividend payout ratio. 

Dalam hitungan Sukarno, dengan asumsi dividend payout ratio PTBA sebesar 50% maka potensi dividend yield PTBA untuk laba tahun buku 2024 berada di kisaran 7,7%. 

Selain itu ada saham-saham dari indeks LQ45 yang bisa masuk dalam daftar pantauan untuk semester II-2025 ialah BBNI, BBTN, CTRA, INKP, ITMG, JMSR. Sukarno bilang keenam saham itu tergolong undervalued. 

Sementara saham pilihan, Nico jatuh pada ACES dengan target harga di Rp 670, ADRO di Rp 2.600, AKRA di Rp 1.580, ARTO di Rp 2.800, ASII di Rp 5.500, BBCA di Rp 11.170, BBRI di Rp 4.730 dan BBNI Rp 4.300. 

Selain itu, lanjut Nico, investor dapat mencermati saham BMRI dengan target harga di Rp 6.300, BRIS di Rp 3.500, EXCL di Rp 2.750, INDF di Rp 9.300, ICBP di Rp 13.960, ITMG dengan target di Rp 26.300 dan JPFA di 2.300. 

Baca Juga: Menjajal Ketangguhan BYD Sealion 7 di Sirkuit Mandalika

Selanjutnya: LRT Jakarta Fase 1B Beroperasi Tahun 2026

Menarik Dibaca: 9 Kebiasaan Buruk yang Jadi Penyebab Asam Urat di Sendi, Ini Dia Penjelasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×