Reporter: Rika Theo |
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menjelaskan posisi terakhir perusahaan dalam transaksi pemisahahan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari Bumi Plc. Penjelasan itu disampaikan hari ini (15/3) dalam keterbukaan informasi kepada otoritas bursa.
BNBR menegaskan bahwa tak ada perubahan dalam transaksi penukaran saham Bumi Plc dengan saham BUMI seperti yang dibuka dalam public expose di Desember 2012. Transaksi itu kini menunggu persetujuan pemegang saham Bumi Plc melalui RUPS pada April 2013.
Ingat, BNBR dan Bumi Plc sudah meneken head of terms agreement menyangkut rencana pemisahan BUMI dari Bumi Plc. Pemisahan itu dilakukan dengan penukaran atau swap saham.
Kini, Bumi Plc menguasai 29,2% saham BUMI. Sementara Grup Bakrie melalui BNBR memiliki 23,8% saham Bumi Plc. Nah, BNBR akan menukar seluruh saham Bumi Plc miliknya itu dengan 10,3% saham BUMI milik Bumi Plc.
Lantas, sisa saham BUMI milik Bumi Plc yang sebesar 18,9% akan ditebus dengan dana tunai senilai US$ 278 juta.
Dalam keterbukaan informasi hari ini, BNBR menjelaskan bahwa harga pembelian kembali saham BUMI dalam swap saham itu sebesar Rp 680 per saham. Sedangkan harga jual saham Bumi Plc senilai GBP 1,65 per saham. Harga tersebut menggunakan kurs US$ 1 setara Rp 9.591 dan US$ setara GBP 0,624.
Adapun rasio penukaran sahamnya adalah, 948.813.399 lembar saham BUMI ditukar dengan 25.440.549 saham Bumi Plc.
Bagaimana posisi Long Haul?
Dalam suratnya, otoritas bursa menanyakan porsi kepemilikan Long Haul Holdings Ltd, kendaraan investasi Bakrie, atas BUMI apabila transaksi swap sudah terlaksana. Namun, BNBR menjawab bahwa ia tidak memiliki informasi kepemilikan Long Haul.
"Persentase kepemilikan baru dapat setelah penyelesaian transaksi tersebut," tulisnya. BNBR hanya menjawab bahwa Long Haul saat ini memiliki 2,64% saham BUMI.
BNBR juga mengaku akan memiliki secara sendiri saham BUMI, tidak bersama-sama dengan Grup Bakrie. BNBR juga tidak akan menjadi pengendali BUMI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News