Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Keputusan rapat Dewan Direksi (BOD) Bumi Plc, Rabu (12/12), menyerahkan kembali 29% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke pelukan Grup Bakrie, tentu menjadi kabar gembira bagi kelompok konglomerasi itu. Persoalannya kini, siapkah mereka mendanai aksi korporasinya itu?
Juru Bicara Grup Bakrie, Christopher Fong mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dana untuk membeli kembali 18,9% saham BUMI senilai US$ 278,3 juta dari tangan Bumi Plc. Sementara 10,3% saham BUMI lainnya, akan ditukar dengan 23,8% saham Bumi Plc yang dimiliki Grup Bakrie.
"Dana sudah kami siapkan," ujar Chris, Kamis (13/12). Namun, dia menolak memberitahukan dari mana asal dana itu, karena terikat kerahasiaan perjanjian yang ketat. Grup Bakrie hanya akan menjelaskan kepada Bumi Plc saat transaksi itu berlangsung. Lebih lanjut, Chris mengatakan, Long Haul Holdings-lah yang akan mengeksekusi pembelian 18,9% saham BUMI dari Bumi Plc.
Seperti sudah diberitakan sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menegaskan hanya membatasi keikutsertaannya dalam proposal Grup Bakrie ke Bumi Plc dalam persoalan tukar guling saham saja. Sedangkan, untuk membeli 18,9% saham BUMI dan 84,7% saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), mereka tidak ikut campur.
Sementara itu, Ian Middleton, Juru Bicara Nathaniel Rothschild mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan yang diambil oleh Dewan Direksi Bumi Plc, yang seolah-olah mengutamakan pemberian jalan keluar Grup Bakrie dari investasinya di Bumi Plc. "Mereka menghindari konsekuensi dari setiap penyelidikan yang dilakukan oleh regulator Inggris," ujar Ian, kemarin.
Pihak Nat, lanjut Ian, akan memberi catatan penting terkait Samin Tan dan Rosan Roeslani yang masih menjadi pemegang saham Bumi Plc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News