Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan akhir pekan di zona hijau, meski pergerakannya masih diwarnai tekanan di sejumlah sektor. Penguatan ini sekaligus menandai performa positif IHSG sepanjang sepekan terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, IHSG naik 0,46% atau bertambah 40,0 poin ke level 8.660,49 pada penutupan perdagangan Jumat (12/12/2025). Dalam sepekan, indeks tercatat menguat tipis sebesar 0,32%.
Kenaikan IHSG pada perdagangan Jumat terutama ditopang oleh sektor barang baku yang melonjak signifikan sebesar 5,52%. Sektor energi turut memberikan kontribusi dengan kenaikan 1,23%, disusul sektor properti dan real estat yang menguat 1,02%.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 1,52 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong Sepekan Terakhir
Selain itu, sektor kesehatan naik 0,55% dan sektor barang konsumer primer menguat 0,40%.
Namun, penguatan indeks tertahan oleh koreksi di enam sektor lainnya. Sektor teknologi menjadi penekan terbesar setelah turun 2,20%.
Tekanan juga datang dari sektor barang konsumer non primer yang melemah 1,23%, sektor infrastruktur turun 0,86%, sektor perindustrian terkoreksi 0,56%, sektor keuangan melemah 0,40%, serta sektor transportasi yang turun 0,12%.
Dari sisi aktivitas perdagangan, transaksi saham tergolong ramai. Total volume perdagangan mencapai 51,52 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 29,59 triliun. Sebanyak 275 saham ditutup menguat, 377 saham melemah, dan 148 saham bergerak stagnan.
Baca Juga: Banyak Perbankan, Cermati Saham Net Sell Terbesar Asing, Jumat (12/12)
Pergerakan IHSG juga mendapat dukungan dari investor asing. Pada perdagangan Jumat, investor asing mencatatkan pembelian bersih atau net buy sebesar Rp 283,92 miliar di seluruh pasar. Secara akumulasi, net buy asing sepanjang sepekan mencapai Rp 1,52 triliun di seluruh pasar.
Namun di tengah kenaikan IHSG dan aksi net buy asing, sejumlah saham big cap perbankan ini banyak dijual asing.
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 1,07 triliun
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 510,85 miliar
3. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Rp 442,95 miliar
4. PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Rp 370,4 miliar
5. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Rp 285,27 miliar
6. PT Indofood CBP Suskes Makmur Tbk (ICBP) Rp 173,97 miliar
7. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 138,13 miliar
8. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp 132,99 miliar
9. PT Timah Tbk (TINS) Rp 113,83 miliar
10. PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 101,9 miliar
Selanjutnya: ABM Investama (ABMM) Peroleh Fasilitas Kredit dari Bank Domestik Rp 4,2 Triliun
Menarik Dibaca: 5 Drakor Bromance Legendaris Kisahkan Persahabatan Para Pria
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













