kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Inilah emiten pemberi imbal hasil terbaik


Senin, 10 April 2017 / 11:21 WIB
Inilah emiten pemberi imbal hasil terbaik


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sebagian besar emiten telah merilis laporan keuangan 2016. Kini saatnya mengukur imbal hasil (return) yang dicetak emiten setelah menjalankan bisnisnya selama setahun penuh.

Dari 45 emiten yang masuk kelompok indeks LQ45, Matahari Department Store Tbk (LPPF) memiliki return on equity (RoE) tertinggi, yakni 136,40%. Ini berarti, tiap modal yang ditempatkan investor memberikan return sekitar 136% pada tahun lalu.

Angka return on asset (ROA) dan return on invested capital (RoIC) LPPF juga di urutan pertama, masing-masing 46% dan 135,90%. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menempel ketat dengan RoE sebesar 134%, RoA sebesar 39,36% dan RoIC sebesar 108,60%.

Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji menjelaskan, LPPF dan UNVR memang memiliki return menarik. Tapi, keduanya memiliki struktur permodalan berbeda.

LPPF memiliki bisnis lebih minim modal. Secara prospek, terutama dari sisi return, UNVR lebih memberikan jaminan. Sebab tahun ini sentimen sektor ritel kurang bagus. "Jadi, sepertinya LPPF akan kesulitan mempertahankan pencapaiannya," ujar Bima kepada KONTAN, kemarin.

Bima menilai, tingginya RoE UNVR menunjukkan emiten ini mampu memanfaatkan modal untuk meraup laba secara efisien. "Dengan 100% laba dibagikan sebagai dividen, ekuitas UNVR tetap sama dari tahun ke tahun, sedangkan laba terus naik sehingga RoE tetap besar," kata dia.

Tahun lalu, UNVR meraih penjualan Rp 40,5 triliun dengan porsi beban pokok sekitar 50% dari penjualan. Sebagai perbandingan, HMSP memiliki beban pokok sebesar Rp 71,61 triliun. Angka itu setara 75% dari penjualan HMSP tahun lalu.

Menarik atau tidaknya imbal hasil juga bisa diukur dari suku bunga acuan. RoE yang menarik minimal berada di atas suku bunga acuan atau BI rate. Bisa pula dibandingkan dengan deposito, obligasi, atau instrumen yang memiliki acuan suku bunga lainnya. "Dulu pernah ada perusahaan yang memiliki RoE hanya 5%. Agak konyol, sih, deposito saja bisa memberikan bunga 9%," tutur Alfred Nainggolan, analis Koneksi Kapital.

Dengan kata lain, RoE akan mempengaruhi investor untuk membenamkan investasinya ke sebuah emiten.

Alfred melihat, sektor perbankan sepanjang tahun ini masih menarik, karena diprediksi mampu memberikan RoE cukup tinggi. Hal itu sudah terlihat dari torehan RoE sejumlah emiten bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×