CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Inilah Daftar Saham BUMN yang Layak Dikoleksi Tahun 2022


Rabu, 19 Januari 2022 / 06:45 WIB
Inilah Daftar Saham BUMN yang Layak Dikoleksi Tahun 2022


Reporter: Ika Puspitasari, Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Simak daftar saham badan usaha milik negara (BUMN) yang dikoleksi untuk investasi pada tahun 2022 ini. Analis rekomendasi sejumlah saham BUMN yang diprediksi memiliki prospek cerah pada tahun ini.

Kinerja indeks IDX BUMN20 terpantau terkoreksi 1,17% secara year to date hingga 18 Januari 2022. Kinerja indeks ini lebih rendah dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 0,49% secara ytd.

Pada hari yang sama, beberapa saham dengan penurunan harga terdalam ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang turun 20,89% secara ytd. Harga saham PT Bank Syariah Indonesia TBk (BRIS) melemah 16,01% ytd.

Harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ambles 11,11%. Harga saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 10,24%. Harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) koreksi 7,97%.

Di lain sisi, beberapa saham masih mencatatkan kinerja positif seperti saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 5,20% secara ytd. Lalu harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 4,81%. Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan kenaikan 4,06% secara ytd.

Baca Juga: Koreksi IHSG Dinilai Masih Normal

Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mengatakan, masih ada cukup banyak faktor yang menghambat pergerakan harga saham-saham BUMN. "Secara umum, potensi gelombang ke-3 pandemi Covid-19 serta rencana kenaikan suku bunga acuan the Fed masih membayangi pasar modal Indonesia," ujar Anggaraksa kepada Kontan.co.id, Selasa (18/1).

Dia menyebut, secara spesifik terdapat beberapa sentimen yang kurang baik dari beberapa sektor. Semisal dari ektor pertambangan metal, rencana penerapan pajak progresif komoditas menjadi katalis pemberat.

Kemudian untuk sektor konstruksi dan semen, pasar masih menunggu kelanjutan rencana beberapa proyek besar seperti ibukota negara dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Adapun pencapaian kontrak baru tahun 2022 yang diperkirakan belum akan naik signifikan dan masih belum terealisasinya rencana investasi INA/SWF ke sektor ini masih jadi sentimen negatif.

Baca Juga: Indeks BUMN20 Masih Terkoreksi di awal 2022, Simak Rekomendasi Analis



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×