Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sebagai penasihat keuangan (financial planner), diduga, PT Quantum Magna (QM) Financial tidak hanya memberikan rekomendasi terhadap kliennya. Tetapi, juga menawarkan paket investasi yang dinilai sesuai dengan profil para kliennya.
Hery Mada Indra Paska, salah satu klien QM Financial membeberkan proses ketika dirinya bisa menjadi salah satu investor di CV Panen Mas. Panen Mas merupakan usaha yang bergerak di bidang agrobisnis. Tidak hanya perkebunan, tetapi juga peternakan.
Berikut kronologi yang diceritakan Hery kepada KONTAN:
- Pada Desembar 2012 saya bertemu dengan Nadiah, marketing financial planner PT Quantum Magna Financial untuk berkonsultasi mengenai keuangan di Jakarta.
- Beliau merekomendasikan financial planner atas nama Bu Fitriavi Noeriman guna memberikan konsultasi mengenai pengelolaan keuangan.
- Bulan Desember 2012, saya mengikat perjanjian guna mendapatkan konsultasi keuangan dari Quantum Magna dengan financial planner, Fitriavi Noeriman di Jakarta dan Bandung.
- Beliau menawarkan beberapa paket investasi berkenaan dengan kondisi keuangan saya, baik dari investasi reksa dana, dam produk lainnya.
- Fitriavi juga menawarkan paket investasi singkong, ayam super dan ayam puyuh dari CV Panen Mas.
- Fitriavi menjelaskan bahwa setiap investasi ada resiko. Namun berdasarkan penjelasan Fitriavi, ia sudah turun ke lapangan untuk mengecek fisik tanaman dan kebun, baik singkong, ayam super dan ayam puyuh.
- Kemudian, saya dihubungkan dengan pihak administrasi dan Direktur Utama Panen Mas bernama Pak Ari Pratomo oleh Fitriavi.
- Kantor Panen Mas terletak di Kuningan. Berdasarkan keterangan financial planner saya, kliennya yang lain sudah ada yang berinvestasi satu di Panen Mas dan aman–aman saja.
- Saya pun tertarik untuk berinvestasi di Panen Mas setelah mendapat persetujuan dan rekomendasi dari Bu Fitriavi Noeriman.
- Tanggal 13 Februari 2013, saya berinvestasi tanaman singkong yang per satu paket investasi ditawarkan sebesar Rp 47,5 juta. Kemudian, Panen Mas mengirimkan surat perjanjian ke Dumai (domisili Hery) via TIKI guna saya tanda tangani. Sesuai surat perjanjian, Panen Mas akan memberikan pengembalian di bulan ke 11 sebesar Rp 99 juta.
- Tanggal 13 Februari 2013 saya juga berinvestasi ayam puyuh sebanyak lima paket. Per paket investasi ditawarkan Rp 12 juta (total Rp 60 juta. Surat perjanjian ini juga dikirim ke Dumai via TIKI. Sesuai ketentuan, Panen Mas akan memberikan pengembalian di bulan ke 3 sampai bulan ke 14 sebesar Rp 10 juta per bulan (total Rp 120 juta).
- Di saat yang sama, 13 Februari 2013, saya pun berinvestasi ayam super sebanyak lima paket. Per paket Rp 19 juta (total Rp 76 juta). Berkas perjanjian juga dikirimkan lewat TIKI ke Dumai. Paket ini menjanjikan pengembalian di bulan ke tiga sebesar Rp 104 juta.
- Selanjutnya, pada 13 April 2013, saya menerima pencairan dari Panenmas sebesar Rp 104 juta.
- Lalu, pada 18 April 2013, saya berinvestasi ayam super sebanyak tujuh paket. Investasi per paket Rp 19 juta (total Rp 133 juta). Panen Mas berjanji memberikan pengembalian di bulan ke tiga sebesar Rp 182 juta.
- Tepat di akhir bulan Mei 2013, saya menanyakan pengembalian dari investasi ayam puyuh yang menjanjikan tingkat pengembalian Rp 10 juta per bulan. Pencairan tertunda sampai awal Juni 2013 dan di awal minggu pertama saya mendapatkan pencairan sebesar Rp 10 juta.
- Menjelang akhir Juni 2013, saya kembali menanyakan ke pihak administrasi Panen Mas, yaitu Bu Adel guna menanyakan pencairan dari investasi saya di ayam super sebesar Rp 133 juta dan investasi ayam puyuh sebesar Rp 10 juta.
- Namun, hingga minggu kedua Juli 2013, saya telepon financial planner saya dan Ari Pratomo untuk menanyakan kenapa tidak ada pencairan. Mereka bilang, Panen Mas sedang mengalami kendala karena produksi pabrik tapioka belum jalan normal. Mereka minta tenggat waktu pengembalian dan menjanjikan akan mengembalikan.
- Kejadian semakin tidak menentu di akhir Juli 2013 dimana akhirnya Quantum mengirimkan audit keuangan guna mengecek laporan keuangan Pak Ari.
- Dalam pemeriksaan keuangan, ditemukan bahwa antara kenyataan fisik di lapangan dan keuangan terhadap perbedaan yang mencolok.
- Setelah itu, Ari tidak bisa dihubungi dan sempat menghilang. Pihak Quantum pun mencari Ari dan belum menemukan Ari. Kemudian, Quantum mencari bukti fisik aset milik Ari.
- Pada Agustus 2013, Ari datang ke Quantum Magna dan berjanji akan mengembalikan. Ketika itu Quantum belum melaporkan Ari ke pihak berwajib.
- Saya berusaha mencari tahu keberadaan Ari melalui administrasi dan bekas pegawai dia.
- Lalu, Oktober 2013 Fitriavi Noeriman melaporkan Ari ke pihak kepolisian.
- Pada pertengahan November 2013, saya mendapatkan kabar bahwa Pak Ari sudah ditangkap dan di tahan di Kapolsek Cicurug, Sukabumi.
Dari penjelasan Hery di atas, sudah jelas Quantum menawarkan produk investasi. Ia juga mengatakan, penawaran tidak hanya di proyek-proyek sektor riil, tetapi juga produk reksadana dan tabungan. Tidak hanya sekedar memberikan rekomendasi jenis reksadana dan tabungan, melainkan juga produk milik lembaga penerbit. Dalam hal ini manajer investasi dan bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News