kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini yang perlu dilakukan investor merespons saham yang berpotensi delisting


Sabtu, 03 April 2021 / 11:24 WIB
Ini yang perlu dilakukan investor merespons saham yang berpotensi delisting
ILUSTRASI. Ini yang perlu dilakukan investor merespons saham yang berpotensi delisting


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

Pilihan antara menjual saham di pasar negosiasi ataupun menunggu proses buyback dikembalikan lagi sesuai kebutuhan investor. Apabila kebutuhan dana mendesak maka investor disarankan menggunakan pasar negosiasi, pun sebaliknya. Mengingat proses delisting membutuhkan waktu yang cukup panjang. 

"Kalau jangka waktu tidak jadi masalah buat menunggu, ya lebih baik menunggu buyback karena harapannya bisa menjual di harga yang lebih baik," imbuhnya. 

Berdasarkan ketentuan POJK 3/2021 dijelaskan ketentuan buyback wajib diselesaikan oleh emiten paling lambat 18 bulan setelah pengumuman keterbukaan informasi mengenai perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perseroan yang tertutup.

Dalam pasal 75 ayat 2 dijelaskan buybak dapat dilakukan sampai jumlah melebihi 10% dari modal disetor sehingga jumlah pemegang saham tidak lebih dari 50 pihak atau jumlah lain yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Baca Juga: Saham-saham ini terancam delisting, investor harus bagaimana?

Adapun harga pelaksanaan buyback oleh emiten ditetapkan harus lebih tinggi dari rata-rata 12 bulan dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya. 

Ke depan, Zamzami menyarankan kepada investor untuk kembali melihat rekam jejak kepatuhan emiten termasuk penyampaian laporan keuangan, iuran ke BEI dan keterbukaan informasi emiten supaya tidak terjebak pada saham yang berpotensi delisting. 

"Juga tentu, ya investor secara umum mesti paham apa yang dia beli, termasuk mengevaluasi kinerja emiten yang ingin dibeli, apakah berfundamental bagus dan memiliki prospek kinerja ke depan yang bagus atau tidak," tegasnya.

Selanjutnya: Ini deretan faktor yang akhirnya membuat IHSG kembali ke atas level 6.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×