kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.402   2,00   0,01%
  • IDX 6.646   113,79   1,74%
  • KOMPAS100 990   21,69   2,24%
  • LQ45 776   14,22   1,87%
  • ISSI 203   3,92   1,97%
  • IDX30 401   6,72   1,70%
  • IDXHIDIV20 483   8,87   1,87%
  • IDX80 112   2,06   1,87%
  • IDXV30 117   1,19   1,03%
  • IDXQ30 133   2,24   1,72%

Ini tantangan yang mengintai pasar obligasi 2016


Jumat, 05 Februari 2016 / 19:15 WIB
Ini tantangan yang mengintai pasar obligasi 2016


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Analis menuturkan, ada beberapa tantangan eksternal yang mengintai pasar obligasi domestik di tahun 2016. Yakni salah satunya tren perlambatan ekonomi China.

Konsensus memprediksi pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu pada tahun 2016 lebih rendah dari level 6,9%.

Harga minyak dunia juga diperkirakan masih dalam tren rendah di tahun Monyet Api. Bank Dunia memangkas proyeksi harga minyak tahun 2016 dari level US$ 51 per barel menjadi US$ 37 per barel.

"Sejumlah risiko eksternal masih membayangi pasar obligasi Indonesia. Berlanjutnya harga minyak di level rendah akan terus menekan harga komoditas," kata Presiden Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia alias Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru, Jumat (5/2).

Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management berujar, pasar memang menduga Bank Sentral AS alias The Fed akan mengerek suku bunga acuan yang saat ini mencapai 0,25% - 0,5%.

“Tapi sinyal The Fed sudah lebih terukur. Bukan risiko yang perlu ditakutkan lagi. Hanya berpengaruh pada psikologis investor,” jelasnya

Asal tahu saja, per 5 Februari 2016, rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 3,91% secara year to date.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×