Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) menanggapi suspensi saham yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan mengatakan bahwa laju kenaikan harga saham perusahaan yang terjadi akibat moncernya kinerja perusahaan sampai dengan semester I tahun ini.
Ornella Bartin, Sekretaris Perusahaan MKNT mengatakan, salah satu pendorongnya adalah aksi korporasi untuk mengakuisisi tiga anak usaha yang bergerak di penjualan pulsa. Dampaknya, pada kuartal I pendapatan perusahaan tumbuh 438% dari Rp 195,97 miliar menjadi Rp 1,05 triliun. Laba MKNT naik 203% dari Rp 2,6 miliar menjadi Rp 7,88 miliar.
Pendapatan MKNT hingga akhir semester pertama tumbuh 452,94% dari Rp 516,72 miliar menjadi Rp 2,85 triliun dengan raihan laba meningkat 393,39% dari Rp 4,69 miliar menjadi Rp 23,14 miliar. "Bisa dilihat pendapatan dan laba perusahaan di Q1 dan Q2 meningkat signfikan. Saya rasa itu cukup memberikan pengaruh ya, itu menggerakkan saham MKNT," kata Ornella dalam siaran pers, Jumat (18/8).
Hal ini yang menurutnya menjadi sentimen positif pergerakan saham MKNT. Selain itu, perusahaan juga mulai merambah bisnis e-commerce dengan akuisisi 4,94% saham Kioson yang bisa menjadi trigger pertumbuhan. Ke depan potensi e-commerce sangat besar, apalagi dengan tren epralihan semua ke sistem digital.
Asal tahu saja, pergerakan saham MKNT pada hari ini dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena laju harga yang sangat agresif. Saham MKNT sudah menembus level Rp 1.300 dan mencapai level tertinggi dalam dua pekan.
Rabu (16/8) saham MKNT ditutup di level Rp 1.320, naik 10,26%. "Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan saham MKNT, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham MKNT pada 18 Agustus," ungkap BEI dalam pengumuman bursa.
Padahal pada Juli 2017, saham MKNT hanya seharga Rp 440. Pada saat IPO saja, harga MKNT hanya Rp 200 per saham, artinya saat ini terjadi kenaikan sebesar 560% dibandingkan harga pertama kali melantai di BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
