kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ini syarat reksadana syariah yang diatur OJK


Rabu, 27 Mei 2015 / 08:35 WIB
Ini syarat reksadana syariah yang diatur OJK
ILUSTRASI. Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada sesi dua Rabu (13/12) dibuka melemah ke level 7.080


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Aturan reksadana syariah diperketat. Otoritas jasa keuangan (OJK) akan menerbitkan beleid yang mewajibkan setiap reksadana syariah memiliki ahli syariah pasar modal.

Ahli syariah pasar modal merupakan perseorangan atau badan usaha yang bertindak sebagai penasihat dan pengawas aspek syariah dalam kegiatan usaha perusahaan. Tugasnya, juga memberikan pernyataan kesesuaian syariah atas penerbitan produk/jasa di pasar modal. "Ahli pasar modal ini harus memiliki izin dari OJK," ujar Fadilah Kartikasasi, Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Senin (25/5).

Syarat lain, ahli syariah pasar modal wajib memiliki kompetensi serta pengetahuan atau pengalaman minimal setahun di bidang pasar modal atau keuangan. Untuk pengalaman, harus dibuktikan secara formal atau memiliki sertifikasi yang diakui OJK.

Aturan tersebut sebagai standardisasi. Sejatinya selama ini manajer investasi sudah menggunakan ahli syariah pasar modal untuk menerbitkan produk reksadana syariah. "Namun belum ada keseragaman dan belum tercatat di OJK. Padahal, industri perbankan dan keuangan non bank telah memiliki aturan terkait ahli syariah," tuturnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menargetkan, beleid ini terbit Juni 2015. "Saat ini sudah finalisasi," katanya.

Head of Operation and Business Development Panin Asset Management Rudiyanto mengakui, selama ini Panin sudah menggunakan dewan pengawas syariah (DPS) untuk penerbitan reksadana syariah. "Total ada dua orang  sebagai DPS di Panin.Namun belum ada ketentuan harus terdaftar di OJK," ujarnya.

Menurutnya, aturan ini akan berdampak positif bagi industri. Dengan terdaftar di OJK, ahli syariah akan lebih tertib secara administrasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×