kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

GMF Kantongi Restu Rights Issue dan Inbreng Aset dari AP Rp5,6 Triliun


Sabtu, 25 Oktober 2025 / 12:32 WIB
GMF Kantongi Restu Rights Issue dan Inbreng Aset dari AP Rp5,6 Triliun
ILUSTRASI. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menggelar RUPSLB pada Jumat (24/10/2025)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) sudah mendapat restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melakukan rights issue atau rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).

RUPSLB menyetujui penerbitan sebanyak-banyaknya 124.269.948.745 lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp25 per saham, berdasarkan ketentuan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 sebagaimana diubah dengan POJK No. 14/POJK.04/2019. 

Rapat yang digelar pada 24 Oktober 2025 itu tersebut juga menyetujui perubahan anggaran dasar GMFI  Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3). Itu mencakup penyesuaian struktur permodalan serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan rights issue.

Melalui pelaksanaan rights issue, GMFI akan menerima penyetoran modal non-tunai (inbreng) dari PT Angkasa Pura Indonesia (API) berupa lahan seluas 972.123 meter persegi (m²) di kawasan Bandara Internasional Soekarno–Hatta, mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4, dengan nilai mencapai Rp 5,66 triliun. Aksi ini akan diikuti oleh pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Baca Juga: Laba 2024 Naik, GMFI Putuskan Tak Bagi Dividen Demi Tutup Rugi Akumulasi

Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi mengatakan, kesuksesan pelaksanaan aksi korporasi ini akan menjadikan aset strategis tersebut sebagai bagian vital dari kegiatan perawatan pesawat GMFI, sekaligus resmi menjadi aset Perseroan yang memperkuat basis operasional dan nilai perusahaan.

Langkah korporasi ini merupakan bagian strategis dari upaya penguatan struktur permodalan dan fundamental keuangan GMFI, yang kini terefleksikan melalui posisi ekuitas yang diproyeksikan berbalik positif, dari sebelumnya minus US$ 248,99 juta menjadi positif US$ 102,87 juta. Aksi korporasi ini juga  bagian dari program restrukturisasi Garuda Indonesia yang sudah disetujui oleh pemerintah.

Andi  bilang langkah ini merupakan fase penting dari transformasi menyeluruh GMFI. “Aksi korporasi ini bukan sekadar langkah finansial, tetapi pondasi strategis agar GMFI dapat bergerak lebih lincah dan berkelanjutan,” ujar dia dalam keterangan resminya, Sabtu (25/10/25).

Dengan memiliki aset strategis dan struktur permodalan yang lebih kuat, kata Andi, GMFI siap memperluas kapasitas bisnis, memperkuat kemandirian operasional, serta memperkokoh posisinya sebagai MRO terintegrasi yang andal di tingkat global.

Baca Juga: Danantara Suntik Modal ke Garuda Indonesia (GIAA) Lewat Private Placement

Andi menambahkan, bahwa dana rights issue akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional, memastikan standar keselamatan dan kualitas layanan tetap terjaga, serta memperkuat kepercayaan pelanggan. 

Dengan struktur ekuitas yang lebih sehat dan dukungan pemegang saham mayoritas baru, GMFI siap melangkah ke fase baru transformasi korporasi yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

“Sinergi dengan API membuka peluang kolaborasi lintas sektor dalam ekosistem aviasi nasional, sekaligus memperkuat posisi GMFI sebagai perusahaan MRO yang siap bersaing di pasar global.” pungkas Andi.

Selanjutnya: Inilah 7 Drakor 18+ Paling Panas dan Erotis

Menarik Dibaca: Inilah 7 Drakor 18+ Paling Panas dan Erotis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×