Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tetap optimistis membukukan keuntungan dari penjualan produk emas, meski harga emas diperkirakan bakal stagnan hingga kuartal II-2019.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Arie Prabowo Ariotedjo menyampaikanpada tahun 2018, Antam menjual emas sebanyak 28 ton. "Dari jumlah itu, sebanyak 2 ton kita produksi sendiri dan 26 ton impor dari Singapura," ujarnya di Hotel Borobudur pada Rabu (24/4).
Sementara untuk tahun 2019 ini penjualan emas Antam diperkirakan naik 15% atau sebesar 32 ton.
Ia bilang, strategi yang bakal dilakukan Antam menghadapi fluktuasi harga emas adalah dengan cara mengelola biaya sehingga biaya produksi menjadi lebih rendah dari biaya penjualan.
Dari sisi penjualan, Arie bilang, penghasilan Antam dari emas lazimnya diperoleh dari trading. "Jadi kita membulion, lalu nanti di sini baru kita membentuk dalam emas yang ukurannya dari setengah gram, lima gram, 10 gram hingga beberapa kilo gram dari packaging," lanjut dia.
Arie menambahkan, hal ini menjadi lebih mudah karena Antam yang bertindak sebagai pengontrol dan penentu harga emas di Indonesia.
Ia memberikan contoh, misalnya saat ekspor emas, jika sudah mendapatkan pembeli, maka pihaknya tinggal cari penjualnya. "Nah dari situ, kita tinggal ambil marginnya saja. Sehingga ini bisa memitigasi kerugian dari fluktuasi harga emas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News