kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Sentimen yang Menggerakkan Harga Emas di Tahun 2022


Senin, 20 Desember 2021 / 19:20 WIB
Ini Sentimen yang Menggerakkan Harga Emas di Tahun 2022
ILUSTRASI. Harga emas berpotensi menurun karena bank sentral sudah bisa dipastikan akan memangkas semua bantuan stimulus.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas cenderung bergerak sideways. Sentimen positif dan negatif saling tarik menarik. Simak sentimen yang mempengaruhi harga emas di tahun depan.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan di tahun depan, jika euforia kekhawatiran omicron mereda,  maka harga emas berpotensi kembali menurun dan fokus pelaku pasar kembali pada kenaikan suku bunga AS. Alhasil, Andian memproyeksikan harga emas cenderung menurun dan kembali uji kisaran US$ 1.700 per ons troi. 

Namun, untuk harga emas Antam karena nilainya perkalian dari dollar AS dan harga dasar emas spot, maka akan lebih sulit untuk turun. Andian mengekspektasikan harga emas Antam kembali uji resistance Rp 1 juta per gram. "Setelah capai Rp 1 juta saya kurang yakin apakah dapat bertahan naik atau berbalik terkoreksi turun," kata Andian. Sementara, level Rp 930.000 per gram masih menjadi support harga emas Antam di tahun depan. 

Baca Juga: Harga Emas Masih Sulit Menguat Tinggi

Sementara, Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo memproyeksikan harga emas spot di kuartal pertama masih akan berada di sekitar US$ 1.800 per ons troi. Sementara harga emas Antam sekitar Rp 900.000 per gram. 

Namun, memasuki kuartal kedua 2021, pergerakan harga emas berpotensi menurun karena bank sentral sudah bisa dipastikan akan memangkas semua bantuan stimulus. "Kenaikan suku bunga sudah di depan mata sehingga harga emas kemungkinan akan memudar," kata Sutopo. 

Meski begitu, jika di tahun depan terjadi ketegangan politik maka harga emas bisa naik karena dijadikan aset safe haven. Sutopo mengamati akhir-akhir ini, ada beberapa ketegangan politik yang tersisa dan berpotensi semakin memanas di 2022.

Salah satunya, ketegangan militer sedang terjadi di beberapa titik api. Rusia sedang mengantre pasukan di perbatasan Ukraina, dengan pejabat AS khawatir Moskow sedang mempersiapkan invasi. 

Baca Juga: Harga Emas Mendekati Level Tertinggi 3 Pekan Dipicu Ketidakpastian Omicron

Sementara itu,  AS dan Iran tampaknya tidak dapat menemukan titik temu dalam negosiasi mereka mengenai program nuklir Teheran. Di sisi virus, munculnya varian omicron masih jauh dari selesai. Jika vaksin yang ada terbukti tidak efektif melawan omicron atau varian masa depan lainnya, pemulihan ekonomi global mungkin akan tergelincir. 

Oleh karena itu, jika pemerintah memberlakukan pembatasan baru pada tahun 2022, penghindaran risiko akan melonjak lagi dan meningkatkan daya tarik emas sebagai safe-haven.

Mengutip Bloomberg, Senin (20/12), harga emas naik 0,06% ke US$ 1.799 per ons troi. Dalam sepekan harga emas naik 0,72%. 

Sementara, berdasarkan situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 935.000. Harga emas Antam ini naik Rp 1.000 dari harga Minggu (19/12) yang berada di level Rp 934.000 per gram.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 menjadi Rp 935.000 Per Gram pada Hari Ini (20/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×