kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Masih Sulit Menguat Tinggi


Senin, 20 Desember 2021 / 18:47 WIB
Harga Emas Masih Sulit Menguat Tinggi
ILUSTRASI. Senin (20/12) sore, harga emas naik 0,06% ke US$ 1.799 per ons troi. Dalam sepekan harga emas naik 0,72%.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas belum mampu naik signifikan. Sentimen positif dan negatif saling tarik menarik membuat penguatan harga emas hanya bertahan sementara. 

Mengutip Bloomberg, Senin (20/12) sore, harga emas naik 0,06% ke US$ 1.799 per ons troi. Dalam sepekan harga emas naik 0,72%. 

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya menilai penguatan harga emas berpotensi hanya sementara saja. Pelaku pasar saat ini dihadapkan pada sentimen positif dan juga negatif.

Di satu pihak outlook hawkish Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan tingkat suku bunga acuan di 2022, bahkan diisukan akan naik 3 kali tentu membebani harga emas. Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo juga mengatakan The Fed yang hawkish berdampak menekan harga emas dalam jangka panjang. 

Baca Juga: Dolar Masih Perkasa, Rupiah Melemah ke Rp 14.402

"Upaya bank sentral untuk menekan inflasi dengan pengurangan stimulus dan prospek kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil riil kembali ke wilayah positif, ini akan membuat obligasi pemerintah lebih menarik daripada emas," kata Sutopo. 

Di sisi lain, permintaan emas berpotensi meningkat dan menopang pertubuhan harga emas saat kekhawatiran penyebaran wabah korona omicron hingga membuat banyak negara melakukan lockdown. "Pertumbuhan ekonomi bisa kembali tertahan dan ini memicu harapan penundaan keputusan pengetatan bank sentral global dan cenderung memberi harapan pada kenaikan harga emas," kata Andian, Senin (20/12).

Baca Juga: Harga Emas Mendekati Level Tertinggi 3 Pekan Dipicu Ketidakpastian Omicron

Sutopo menambahkan jelang akhir tahun harga emas cenderung sideways karena likuiditas pasar juga berkurang memasuki musim libur Natal dan tahun baru. 

Sementara, dampak pergerakan harga emas yang cenderung sideways juga akan berpengaruh pada pergerakan harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 935.000. Harga emas Antam ini naik Rp 1.000 dari harga Minggu (19/12) yang berada di level Rp 934.000 per gram. Namun, bila terjadi kenaikan harga emas spot dan dollar AS menguat maka harga emas Antam berpotensi naik. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 menjadi Rp 935.000 Per Gram pada Hari Ini (20/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×