kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sentimen yang buat IHSG dan sejumlah bursa Asia melemah pada hari ini (20/4)


Selasa, 20 April 2021 / 17:17 WIB
Ini sentimen yang buat IHSG dan sejumlah bursa Asia melemah pada hari ini (20/4)
ILUSTRASI. IHSG ditutup melemah


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,23% ke level 6.038,322 pada perdagangan Selasa (20/4). Pelemahan IHSG sejalan dengan sejumlah bursa di kawasan yang juga terkapar di zona merah pada hari ini.

Sebut saja Strait Times Index Singapura yang melemah 0,55%. Begitu pula indeks Nikkei 225 yang anjlok 1,97%, dan Shanghai Composite Index yang turun 0,13%.  

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penurunan indeks di Asia seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar mengenai prospek kenaikan inflasi dan suku bunga serta lonjakan kasus penularan virus Covid-19 global. 

Investor pun juga mencerna pidato Presiden China, Xi Jinping, dalam acara tahunan Boao Forum for Asia.

Presiden Xi mengatakan, Negeri Tirai Bambu tersebut tidak akan mencari kekuasaan atau hegemoni meskipun nantinya menjadi negara super power. Xi juga mengkritisi usaha sejumlah negara yang sibuk membangun pembatas (barrier) dan pemisah (decoupling) meskipun merugikan negara lain dan tidak memberi manfaat bagi pihak mana pun.

Baca Juga: Mengekor bursa Asia, IHSG melemah 0,23% pada Selasa (20/4)

Dari sisi makroekonomi, People's Bank of China (PBOC) mempertahankan tingkat suku bunga pinjaman bagi korporasi dan rumah tangga (loan prime rate) di level 3,85% untuk pinjaman jatuh tempo 1 tahun dan 4,65% untuk pinjaman jatuh tempo 5 tahun.

Sementara itu, notulen rapat kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA) memperlihatkan bahwa bank sentral meyakini kebijakan moneter yang longgar berhasil menekan biaya pendanaan (financing cost) sehingga menahan apresiasi nilai tukar mata uang dolar Australia (AU$).

Berkaitan dengan lonjakan harga properti, para pejabat RBA sepakat untuk memantau tren pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Pemulihan eknomi Australia yang berbentuk V (V shape). Ini terefleksikan pada pasar tenaga kerja, di mana terjadi lonjakan perekrutan tenaga kerja dan tingkat pengangguran menurun drastis, meskipun terjadi pembengkakan pada jumlah angkatan kerja.

Selanjutnya: Ini penyebab penawaran lelang sukuk hari ini (20/4) meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×