CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ini sentimen yang akan menyokong pergerakan rupiah hari ini (1/9)


Selasa, 01 September 2020 / 06:28 WIB
Ini sentimen yang akan menyokong pergerakan rupiah hari ini (1/9)
ILUSTRASI. Rupiah diprediksi lanjutkan penguatan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi sentimen eksternal dan internal diprediksi kembali membawa kurs rupiah menguat pada perdagangan hari ini (1/9). Seperti diketahui, Senin (31/8), rupiah di pasar spot berhasil ditutup menguat 0,47% ke Rp 14.562 per dolar Amerika Serikat (AS).  

 Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail Zaini mengatakan, sentimen eksternal yang akan mendukung pergerakan rupiah masih berasal dari pernyataan The Federal Reserve yang akan mempertahankan level suku bunga acuan rendah. 

Hal tersebut dilakukan The Fed untuk mendorong target inflasi AS di atas 2%. "Dengan target inflasi yang tinggi dalam lima tahun ke depan The Fed diproyeksikan akan terus menjaga suku bunga di level rendah," kata Mikail, Senin (31/8).

Baca Juga: Wall Street koreksi, indeks S&P 500 catat kenaikan Agustus tertinggi sejak 1986

Seiring dengan rendahnya level suku bunga The Fed, rupiah jadi diuntungkan. Selain itu, Mikail mengamati penguatan rupiah juga didukung oleh inflow yang masuk ke pasar obligasi. "Investor asing sementara pindah ke pasar obligasi sehingga rupiah menguat," lanjut dia.

Dari dalam negeri, rupiah bakal menanti data inflasi bulan Agustus. Mikail memproyeksikan, akan terjadi deflasi sebesar 0,04% secara bulanan dan inflasi 1,3% secara tahunan untuk periode Agustus. Sekedar informasi, inflasi tahunan Juli sebesar 1,54%, ini level terendah sejak 20 tahun lalu. 

"Kalau deflasi rupiah bisa menguat karena menandakan permintaan impor belum signifikan tumbuh dan kebutuhan dolar AS menurun," tegas Mikail. Dia pun memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.500 per dolar AS hingga Rp 14.550 per dolar AS pada perdagangan hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×