kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini sejumlah faktor yang pengaruhi penerbitan obligasi korporasi di semester II-2018


Jumat, 27 Juli 2018 / 19:58 WIB
Ini sejumlah faktor yang pengaruhi penerbitan obligasi korporasi di semester II-2018
ILUSTRASI. Aktivitas di Mandiri Sekuritas Jakarta


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dan ketidakstabilan rupiah dinilai akan mempengaruhi jumlah penerbitan obligasi korporasi di semester II-2018.

Catatan saja, data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menyebutkan, penerbitan obligasi korporasi di semester I-2018 mencapai Rp 63,65 triliun. Angka ini lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 61,61 triliun.

Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, kenaikan suku bunga BI pada dasarnya juga akan mendongkrak yield Surat Utang Negara (SUN). Ditambah lagi, yield SUN juga bisa naik seiring kurs rupiah yang cenderung melemah akhir-akhir ini.

Kenaikan tersebut memaksa pihak korporasi untuk ikut menaikan kupon ketika hendak menerbitkan obligasi. Alhasil, ada risiko peningkatan cost of fund penerbitan surat utang tersebut. Jika tidak diimbangi dengan kondisi finansial yang kuat, minat perusahaan untuk menerbitkan obligasi di semester kedua berpotensi menurun.

Ia menambahkan, dengan kondisi yield SUN 10 tahun saat ini yang ada di kisaran 7,5% hingga 7,7%, setidaknya perusahaan perlu menyediakan kupon obligasi dengan spread 150—200 basis poin (bps) agar instrumennya menarik di mata investor. “Tapi ini pun bergantung pada rating dan prospek bisnis di sektor perusahaan tersebut bergerak,” ujarnya, Jumat (27/7).

Sebab, gejolak yang terjadi di pasar finansial akan mempengaruhi kinerja sebagian perusahaan. Jika kinerja keuangan suatu perusahaan penerbit obligasi memburuk akibat tekanan pasar, peringkat perusahaan tersebut terancam turun.

Hal itu ujung-ujungnya membuat cost of fund penerbitan obligasi korporasi membengkak. Belum lagi, perusahaan harus menanggung risiko penyerapan dana obligasi yang kurang maksimal akibat rendahnya rating.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×