Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Harian KONTAN edisi Jumat (12/9) memiliki sejumlah berita yang layak Anda simak. Pada rubrik rekomendasi halaman lima kami memiliki beberapa berita. Salah satunya adalah rekomendasi saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI).
Jarang ditransaksikan, harga saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) tiba-tiba melejit. Harga MLBI kemarin (11/9) melonjak 20% ke Rp 1,32 juta per saham. Salah satu pemicu lonjakan MLBI lantaran produsen Bir Bintang ini berniat memecah nilai nominal saham alias stock split. Rasio stock split MLBI sebesar 1:100. Sebagai contoh, mengacu harga MLBI kemarin di posisi Rp 1,32 juta per saham, maka pasca stock split, harga MLBI kelak menjadi Rp 13.200 per saham. Analis menilai, aksi stock split akan menambah likuiditas saham MLBI. Dengan harga yang lebih rendah, volume transaksi saham akan lebih meningkat. Apalagi MLBI merupakan perusahaan yang terbilang rajin membagikan bonus atau dividen saban tahun. Biasanya, MLBI membagi dividen 100% dari laba bersih.
Berita kedua ada PT Alam Karya Unggul Tbk (AKKU) mencari pendanaan dari pasar modal dengan menerbitkan saham baru. Emiten ini akan rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) 1,52 miliar saham. Harga rights issue itu ditawarkan sebesar Rp 100 per saham. Sehingga, AKKU menargetkan bisa meraih Rp 151,8 miliar dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) I. Yang perlu dicermati, aksi korporasi ini memiliki resiko dilusi efek hingga 88,84%. PT Sinarmas Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga. Dana hasil rights issue untuk akuisisi dan membayar utang. Dimana 25,9% dari dana rights issue atau Rp 38,02 miliar, mengakuisisi seluruh saham PT Mentari Bhakti Jaya Utama (MBJU) dan PT Mulawarman Putera Abadi Sakti (MPAS) di Kalimantan Timur. Nilai akuisisi MBJU Rp 20,7 miliar dan nilai akuisisi MPAS Rp 17,29 miliar.
Ketiga ada berita tentang, anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) merealisasikan jual beli surat utang konversi (SUK) yang diterbitkan PT Madison Global (MG). PT Bakrie Nirwana Semesta (BNS) sebagai pihak pembeli. Sedangkan, PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) sebagai pihak penjual.
BNS merupakan anak usaha ELTY, sedangkan BCI merupakan perusahaan yang dikendalikan Grup Bakrie.
Nilai SUK yang ditransaksikan Rp 1,64 triliun. Hal ini diungkapkan dalam penjelasan resmi Bakrieland yang terbit Kamis (11/9). Transaksi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan keduanya sejak tahun lalu. Erry Zulamri Jaelani, Sekretaris Perusahaan ELTY dalam keterbukaan informasi menyebutkan, nilai transaksi SUK ini tidak melebihi 20% dari ekuitas ELTY pada laporan keuangan Desember 2012 Rp 9,16 triliun. Sementara aset Madison Global pada Maret 2013 Rp 1,65 triliun. Madison memiliki aset tanah dalam pengembangan (landbank) kurang lebih 126,32 hektare (ha) di daerah Karawang, Cirebon, dan Sawangan, serta landbank seluas 250 ha di Kalianda. ELTY telah menyiapkan pengembangan daerah tersebut.
Keempat ada berita tentang, kinerja keuangan PT Indosat Tbk (ISAT) masih terbebani utang. Pada semester I-2014, rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) emiten halo-halo ini di 2,5 kali-3 kali. Menyadari hal tersebut, ISAT berusaha mengurangi rasio utang terhadap modal menjadi dua kali atau 1,8 kali. Caranya ISAT akan mencari pinjaman untuk pembiayaan kembali atau refinancing. Tujuannya memperoleh biaya murah dan perpanjangan tenor. Tahun depan, ISAT berencana refinancing terhadap obligasi US$ 650 juta yang jatuh tempo di 2020. Kala itu, bunga yang diperoleh yakni 7,6%.
Kelima ada berita tentang PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) berniat mengakuisisi perusahaan kelapa sawit yang berlokasi di Papua Barat. Hal ini termaktub dalam perjanjian pengikatan jual beli saham alias conditional sale and purchase agreement (CSPA) yang dilakukan emiten ini. Austindo dan anak usaha, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), menandatangani kesepakatan yang dinamai accession deed dengan Wodi Kaifa Ltd. Accession deed itu mengatur pengalihan hak dan kewajiban ANJA kepada Austindo Nusantara untuk mengambil alih 95% saham PT Pusaka Agro Makmur milik Wodi. Adapun, accesssion deed itu ditandatangani pada 10 September 2014.
Demikian cuplikan berita halaman lima hari ini. Selengkapnya Anda bisa membaca di harian KONTAN hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News