Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jaringan rumah sakit umum, PT Medikaloka Hermina Tbk menawarkan kepada publik sebanyak-banyaknya 351,38 juta saham baru atau setara dengan 11,8% melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Perusahaan menggelar due dilligence meeting dan public expose pada Rabu (18/4). Dalam pertemuan tersebut, perusahaan menawarkan harga IPO pada kisaran Rp 3.700-Rp 5.000 per saham. Artinya, diperkirakan perusahaan ingin menjaring dana sebesar Rp 1,30 triliun sampai Rp 1,76 triliun dari hajatan ini.
Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk beberapa keperluan. Diantaranya, sekitar 25% untuk entitas anak seperti Medialoka Jakabaring, Medialoka Samarinda, Medialoka Padang dan lainnya. Dana itu untuk pembukaan rumah sakit baru yang berlokasi di Palembang, Samarinda, Padang dan lainnya.
Lalu, sebesar 25% akan digunakan oleh Medikaloka Investama untuk belanja modal pembelian peralatan media. Antara lain MRI, CT-Scan, C Arm, dan lain-lain.
Sekitar 25% digunakan untuk pelunasan seluruh utang perseroan kepada PT Bank DBS Indonesia dan Medium Term Notes I Medikaloka Hermina Tahun 2017. Sisanya, akan digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari.
“Kami ada utang kepada DBS yang harus dibayar tahun ini,” kata Aristo Setiawidjaja, Direktur Independen PT Medikaloka Hermina Tbk di Jakarta, Selasa (18/4).
Dari sisi keuangan, total pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 2,68 triliun dengan Ebitda sebesar Rp 574,9 miliar pada tahun 2017. Dalam kurung waktu tiga tahun terakhir atau 2015-2017 tercatat pertumbuhan pendapatan sebesar 25,2% compounded annual growth rate (CAGR) dengan pertumbuhan Ebitda 30,8% CAGR.
Pendapatan Hermina pada 2017 sebesar Rp 2,68 triliun, naik 19,9% dari sebelumnya Rp 2,23 triliun. Pasien rawat inap tumbuh sebesar 28,6% dari 188.719 pada 2016 menjadi 242.741 pada tahun lalu. Pada periode yang sama, pasien rawat jalan tumbuh sebesar 26,7% dari 3,6 juta menjadi 4,5 juta.
Hermina juga melayani pangsa pasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan itu, perseroan juga mampu memperoleh marjin yang stabil dan profitabilitas yang baik melalui penerapan skala ekonomi dan peningkatan efisiensi operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News