Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan emiten baru. Rumah Sakit Hermina akan mencatatkan saham perdana di BEI dengan menggunakan pembukuan Desember 2017.
Hermina telah menunjuk penjamin emisi IPO ini. "Ada empat underwriter, yakni Mandiri Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Credit Suisse dan Citigroup Securities Indonesia," ungkap Maudy Maulia Rakhmi, Business Development Department Head PT Medikaloka Hermina, operator RS Hermina, Rabu (21/3).
Namun, RS Hermina belum membeberkan berapa porsi saham yang akan ditawarkan dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) tersebut. Yang pasti, melalui aksi korporasi ini, RS Hermina mengharapkan bisa meraup pendanaan sekitar US$ 200 juta atau Rp 2,70 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar Amerika Serikat).
Manajemen Hermina akan menggunakan sebagian dana hasil IPO untuk mendukung ekspansi usaha di bidang layanan kesehatan. Kelak, Hermina akan menambah jaringan rumahsakit di Indonesia.
Perusahaan ini menargetkan penambahan rumahsakit baru minimal 40 unit hingga tahun 2020. Namun, Maudy tidak menjelaskan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun rumahsakit tersebut.
Saat ini, Grup Hermina memiliki 28 unit rumahsakit yang tersebar di berbagai daerah. Beberapa jaringan rumahsakit Grup Hermina antara lain berlokasi di Jatinegara, Bekasi, Depok, Daan Mogot, Bogor, Sukabumi, Bandung serta Semarang.
Jika sukses go public, RS Hermina akan bergabung dengan emiten pengelola rumahsakit lainnya yang sudah lebih dulu masuk bursa saham domestik. Emiten rumahsakit tersebut antara lain Sejahteraraya Anugerahjaya (SRAJ), Siloam International Hospitals (SILO) dan Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA). SRAJ, SILO dan MIKA mencatatkan kapitalisasi pasar masing-masing Rp 2,60 triliun, Rp 13,25 triliun dan Rp 31,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News