kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rencana ekspansi Jaya Bersama (DUCK) setelah IPO


Rabu, 10 Oktober 2018 / 10:16 WIB
Ini rencana ekspansi Jaya Bersama (DUCK) setelah IPO
ILUSTRASI. Penawaran Umum Perdana Saham JBI


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) menyiapkan sejumlah ekspansi gerai, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Pemilik gerai The Duck King ini berniat membuka gerai di sejumlah kota besar di Indonesia antara lain di di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. Selain itu, Jaya Bersama juga akan berekspansi ke luar negeri dengan menyasar pasar di Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.

Pada tahun 2003, Jaya Bersama membuka restoran pertama di Senayan Trade Centre, Jakarta. Perusahaan ini fokus pada masakan tradisional Tiongkok, tanpa daging dan lemak babi. Adapun hidangan utamanya adalah bebek Peking panggang.

Restoran yang dikelola Jaya Bersama tumbuh sebagai merek berkualitas internasional, yang didukung oleh koki berkualitas dan berpengalaman di Asia. Selain itu menjadi salah satu jaringan restoran yang paling cepat berkembang dan diakui, dengan 35 gerai tersebar di sembilan kota di Indonesia.

Perusahaan ini memiliki tiga merek utama, yaitu The Duck King, Fook Yew, dan Panda Bowl, serta tujuh sub-merek dari The Duck King untuk menangkap permintaan di segmen konsumen kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia.

Secara grup, Jaya Bresama mempekerjakan hampir 2.000 karyawan dengan 70 koki terlatih dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Tiongkok. Mereka dilengkapi dengan kualifikasi standar internasional dan pengalaman yang bereputasi panjang di industri F&B Tiongkok.

Di sisi lain, Jaya Bersama akan meningkatkan pangsa pasar dengan konsep restoran atau merek baru, meningkatkan kesadaran konsumen terhadap merek Perseroan melalui pemasaran aktif dan promosi, serta melalui keunggulan operasional.

Pada tahun 2017, DUCK berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 23,4% dari Rp 436 miliar pada tahun 2016 menjadi sebesar Rp 538 miliar pada tahun 2017. Adapun EBITDA naik 118,2% dari Rp 62 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp 134 miliar pada tahun 2017. Margin EBITDA mencapai 24,9%. Sedangkan net margin tahun 2017 sebesar 13,5%, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 72 miliar.

Total aset meningkat 18,3% dari Rp 447 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp 529 miliar pada tahun 2017. Total ekuitas naik 32% dari Rp 241 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp 318 miliar pada tahun 2017. Total kewajiban naik 2,3% dari Rp 206 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp 211 miliar pada tahun 2017.

Sedangkan current ratio naik dari 1,9 kali menjadi 2,2 kali. ROE turun dari 36,7% menjadi 22,6%. ROA turun dari 19,7% menjadi 13,6% dan debt to equity ratio (DER) stabil, yakni sebesar 0,2 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×