kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaya Bersama Indo (DUCK) resmi melantai, harga sahamnya melonjak 49,50%


Rabu, 10 Oktober 2018 / 09:40 WIB
Jaya Bersama Indo (DUCK) resmi melantai, harga sahamnya melonjak 49,50%
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham DUCK dan GOOD di BEI


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/10). Pada perdagangan perdana, harga saham DUCK melonjak 49,5% dari harga IPO ke level Rp 755 per saham.

Emiten pengelola jaringan restoran chinese food terbesar di Indonesia tersebut, menawarkan 513,33 juta saham dengan harga IPO Rp 505 per saham melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Nilai tersebut, setara dengan 40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Jaya Bersama Indo setelah IPO. Penawaran saham perdana ini laris manis dengan oversubscribed pooling yang mencapai lebih dari 80 kali.

Jaya Bersama menjadi emiten ke-43 yang tercatat di BEI tahun 2018 atau emiten ke-606. Dalam aksi korporasi ini, DUCK menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Menurut Direktur DUCK, Dewi Tio, pihaknya juga menggelar mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan 0,006% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak 30.000 saham.

"Selain itu, Jaya Bersama juga menerbitkan opsi saham untuk program management and employee stock ownership program (MESOP) sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sebanyak-banyaknya 128,33 juta saham," ujarnya dalam siaran pers.

Lewat IPO, Jaya Bersama Indo meraup dana Rp 259 miliar. DUCK akan mengalokasikan sebesar 80% dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis, membuka gerai baru dan merenovasi gerai yang ada. Sedangkan sisanya sebesar 20% untuk modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×