kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rekomendasi analis untuk 10 saham laggard IHSG


Senin, 30 Maret 2020 / 05:00 WIB
Ini rekomendasi analis untuk 10 saham laggard IHSG
ILUSTRASI.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 27,84% ke level 4.545,47 per Jumat (27/3). Mayoritas saham memang mencatatkan penurunan harga. Akan tetapi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, ada sepuluh saham teratas yang menjadi laggard atau pemberat pergerakan IHSG sepanjang tahun ini. 

Secara berurutan, sepuluh saham tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun atau minus 17,58% ytd, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -26,59%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -35,64%, PT Astra International Tbk (ASII) -41,08%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) -22,17%, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -46,02%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -58,94%, PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) -31,19%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) -49,17%, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -19,05%. 

Baca Juga: Kredit tersumbat akibat virus corona, bank tekan ekspansi

Untuk ke depannya, Head of Research Analyst FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo berpendapat, saham-saham tersebut masih menghadapi tantangan untuk tumbuh. Mengingat, Indonesia maupun global berpotensi berada dalam pelambatan ekonomi.

Meskipun begitu, ia melihat ada sejumlah saham yang memiliki prospek menarik untuk jangka panjang, yaitu BBCA, BBRI, UNVR, dan TLKM. Alasannya, kedua saham perbankan tersebut memiliki fundamental bagus. Hal ini terefleksi dari laba bersih BBCA dan BBRI yang tumbuh tiap tahunnya.

Sementara itu, prospek saham TLKM tergolong menarik karena kebutuhan paket data yang tinggi di tengah kebijakan physical distancing, seperti anjuran bekerja dari rumah maupun lockdown. "Untuk UNVR, prospek sahamnya menarik karena banyak menjual produk kebutuhan rumah tangga," ucap Wisnu saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/3). Dengan kata lain, TLKM dan UNVR termasuk saham-saham defensif karena dapat bertahan di tengah tekanan ekonomi seperti saat ini. 

Oleh karena itu, menurut Wisnu, investor bisa mulai buy on weakness secara bertahap keempat saham tersebut. Terlebih lagi, valuasi sahamnya sudah tergolong murah.  Sebagai informasi, saat ini price earning ratio (PER) BBCA adalah sebesar 23,77x, BBRI 11,58x, TLKM 13,92x, dan UNVR 35,05x. 

Baca Juga: Market cap 10 besar laggard IHSG tergerus Rp 1.033 triliun, berikut rinciannya

Sementara itu, dari segi teknikal, Analis Panin Sekuritas William Hartanto lebih menyukai saham ASII, UNVR, TLKM, dan HMSP. "Melihat sejarah harganya, saham-saham tersebut menguat signifikan setiap kali crash berakhir," ucap William. 

Akan tetapi, ia menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu. Alasannya, setelah tren bearish, IHSG belum membentuk tren sideways yang dapat menjadi tanda-tanda menuju tren bullish. "Kalau IHSG masih turun terus menembus support, ya tidak layak dibeli," kata dia.

Menurut dia, support IHSG saat ini berada di level 3.900 dan resistance 4.600. Untuk perdagangan Senin (30/3), William memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di kisaran 4.265-4.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×