kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Ini penyebab investor global bond membludak


Rabu, 08 Januari 2014 / 18:04 WIB
Ini penyebab investor global bond membludak
ILUSTRASI. Inilah 3 Cara Mengecilkan Ukuran Video Secara Online lewat Clideo hingga VideoCutter. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Obligasi denominasi dollar Amerika Serikat (AS) atau global bond pemerintah disebu investor. Dari penawaran yang ada, pemerintah mengalami kelebihan permintaan atau oversubsciption hingga 4,4 kali mencapai US$ 17,5 miliar. Meski demikian, pemerintah hanya menyerap US$ 4 miliar dari penawaran global bond tersebut.

Menurut Ezra Nazula, Head of Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, tingginya yield premium dibandingkan pasar sekunder yang ditawarkan global bond memicu membanjirnya minat investor.

Selain itu, Ezra menilai pemerintah melakukan penerbitan global bond pada waktu yang tepat. Sebab, ada sejumlah sentimen global yang turut mempengaruhi peningkatan global bond Indonesia. Salah satunya adalah tingkat yield surat utang AS yang susut di bawah 3% untuk tenor 3 tahun akibat data ekonomi AS beragam.

Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), yield US treasury bertenor 10 tahun pada penutupan perdagangan Selasa (7/1) mencapai 2,91%. Sedangkan untuk tenor 30 tahun sebesar 3,89%.

Ezra memperkirakan, harga global bond Indonesia akan terapresiasi di pasar sekunder. Buktinya, pada awal perdagangan di pasar sekunder Rabu (8/1), harga global bond Indonesia sudah terangkat sekitar 1% hingga 1,5%.

Di sisi lain, pasar terlihat lebih positif dengan level imbal hasil yang menarik. "Namun prospek global bond tetap akan mengacu terhadap perkembangan global khususnya arah yield US treasury," kata Ezra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×