kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

Ini Penyebab Harga Minyak Mentah Dunia Cenderung Terkoreksi


Minggu, 11 Desember 2022 / 14:43 WIB
Ini Penyebab Harga Minyak Mentah Dunia Cenderung Terkoreksi
ILUSTRASI. Harga minyak dunia cenderung terkoreksi. Melansir Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 71,02 per barel pada Jumat (9/12). Ini merupakan level harga minyak terendah dalam bulan ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia cenderung terkoreksi. Melansir Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 71,02 per barel pada Jumat (9/12). Ini merupakan level harga minyak terendah dalam bulan ini.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penyebab penurunan harga minyak dunia salah satunya datang dari sentimen penurunan permintaan oleh perlambatan ekonomi global. Pelonggaran kebijakan lockdown Covid-19 di China juga dikhawatirkan akan meledakkan jumlah kasus dan justru bisa kembali menjadi full lockdown.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo Kwok menambahkan, harga minyak turun di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang berlanjut pada Kamis (8/12) ke level tertinggi selama 9,5 bulan mengindikasikan melemahnya ekonomi AS dan berkurangnya permintaan minyak.

Baca Juga: Harga Minyak Mencoba Menguat Jelang Akhir Pekan Setelah Turun 5 Hari

Menurut Sutopo, harga minyak kemungkinan bisa turun ke level US$ 70 per barel, bahkan masih dapat menyentuh level US$ 65 dan US$ 62 per barel. “Namun level-level teknis ini rentan untuk menarik harga kembali ke atas, karena merupakan harga keseimbangan,” kata Sutopo, Minggu (11/12)

Harga minyak mentah pada Kamis (8/12) awalnya melonjak lebih dari 4% setelah TC Energy mengatakan menutup sistem pipa minyak Keystone setelah kebocoran ditemukan di pipa di Steele City, Nebraska. Sistem pipa Keystone dapat mengangkut lebih dari 600.000 barel per day (bpd) minyak mentah dari Kanada ke Cushing, Oklahoma, dan selanjutnya ke Port Arthur dan Houston, Texas.

Namun, harga minyak mentah menurun karena spekulasi pipa dapat diperbaiki dalam beberapa hari dan akan dapat menghindari penutupan yang berkepanjangan.

Baca Juga: Pembatasan Harga Minyak Bisa Dorong Rusia Gunakan Emas Jadi Alat Pembayaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×