Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX SMC Liquid memperlihatkan performa yang bagus dibandingkan dengan indeks IDX SMC Composite, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ45, dan indeks Kompas100. Sepanjang Juli hingga Jumat (10/7), indeks ini bergerak naik 4,22%.
Sementara itu, IDX SMC Composite cuma naik 2,06%, IHSG +2,57%, LQ45 +3,75%, dan KOMPAS100 +3,58%. Sebagai pengingat, IDX SMC Liquid merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
Memang, saham-saham yang menjadi konstituen indeks ini mayoritas mencatatkan kenaikan harga sejak awal Juli 2020. Dari 52 anggota, sebanyak 36 saham menorehkan peningkatan harga mulai dari 0,23% hingga 48,95% secara month to date (mtd).
Baca Juga: Bukan hanya suku bunga, ini yang akan menyetir arah IHSG sepekan ke depan
Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi, yakni 48,95% menjadi Rp 7.075 per saham. Disusul oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yang meningkat 40,09% ke Rp 7.775 per saham.
Kemudian, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) +15,79% ke Rp 880 per saham, PT Indika Energy Tbk (INDY) +12,88% menjadi Rp 745 per saham, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) +12,57% ke Rp 985 per saham, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) +10,36% ke Rp 3.090 per saham.
Ada juga PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +8,4% menjadi Rp 645 per saham, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) +8,23% ke Rp 1.315 per saham, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) +7,96% menjadi Rp 1.085 per saham, dan PT Indosat Tbk (ISAT) +7,56% ke Rp 2.560 per saham.
Baca Juga: Suku bunga diperkirakan tetap, simak prediksi untuk IHSG
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, indeks IDX SMC Liquid mampu mengalahkan indeks LQ45 dan yang lainnya karena rata-rata penghuninya mencatatkan kenaikan. "Apalagi TKIM dan INKP menorehkan peningkatan harga yang signifikan sehingga dapat mengerek kinerja indeks ini," kata Hendriko saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/7).
Selain itu, menurut Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony, indeks ini dapat lebih unggul dibandingkan yang lainnya karena anggotanya terdiri dari saham-saham yang cukup likuid dan banyak diperdagangkan pelaku pasar. "Apalagi, investor saat ini cenderung lebih memilih perusahaan berkapitalisasi kecil dan menengah karena pergerakannya dapat berbeda dengan IHSG itu sendiri," ungkap Chris.
Kemudian, jika diperhatikan lebih cermat, sepuluh saham yang menorehkan kenaikan harga tertinggi didominasi oleh saham produsen kertas dan pertambangan, yakni TKIM, INKP, INDY, INCO, ANTM, dan ADRO. Menurut Hendriko, hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya harga jual komoditas, seperti emas dan batubara.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Fluktuatif, Investor Bisa Manfaatkan Momentum Koreksi
Chris menambahkan, kenaikan ini juga terjadi karena kepercayaan masyarakat terhadap saham pertambangan kembali baik. Mengingat, pemulihan ekonomi China turut membantu dalam pemulihan harga jual batubara.
Untuk produsen kertas, Chris berpendapat bahwa kenaikan harga sahamnya disebabkan oleh kinerja perusahaan yang meningkat berkat tingginya ekspor. "Saham-saham ini juga diperdagangkan pada valuasi murah serta mengalami lonjakan earning akibat forex gain," tambah Hendriko.
Kedua analis ini melihat, indeks IDX SMC Liquid cukup menarik untuk dijadikan acuan investasi. Meskipun begitu, investor harus tetap memperhatikan kinerja fundamental, prospek bisnis, dan pergerakan teknikal masing-masing emiten.
Baca Juga: IHSG berpotensi turun pada Senin (13/7), berikut saham pilihan Binaartha Sekuritas
Pasalnya, ada juga konstituen indeks ini yang mencatatkan penurunan harga sejak awal Juli 2020. Lima saham dengan penurunan terdalam adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -12,66% menjadi Rp 1.380 per saham, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) -8,33% ke Rp 715 per saham, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) -7,6% menjadi Rp 158 per saham, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) -7,44% ke Rp 560 per saham, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) -4,69% menjadi 406 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News