kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penjelasan pencipta ethereum yang menyebut bubble aset kripto bakal terjadi


Minggu, 23 Mei 2021 / 13:18 WIB
Ini penjelasan pencipta ethereum yang menyebut bubble aset kripto bakal terjadi
ILUSTRASI. Nilai kapitalisasi pasar mata uang kripto merosot tajam dalam sepekan terakhir.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai kapitalisasi pasar mata uang kripto merosot tajam dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data coinmarketcap.com, kapitalisasi pasar mata uang kripto anjlok 36,96% dari US$ 1,35 triliun ke US$ 861 miliar hanya dalam waktu sepekan.

Hal tersebut cukup mengejutkan bagi para pelaku pasar dan investor aset kripto. Dilansir dari Entrepreneur, pendiri Ethereum Vitalik Buterin mengaku tak kaget dengan merosotnya harga-harga aset kripto.

Bahkan, dia sudah memperkirakan bubble aset kripto atau gelembung aset kripto tersebut pecah dalam waktu dekat. "Aset kripto saat ini sedang dalam bubble, namun sulit memperkirakan dia akan pecah," ujar Buterin seperti dilansir Kompas.com, Minggu (23/5).

Menurut Buterin, gelembung aset kripto bisa pecah kapan saja, baik sekarang maupun dalam beberapa bulan ke depan. Harga ethereum pun turut merosot drastis dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: China serukan tindakan keras atas penambangan kripto, harga Bitcoin anjlok

Data Coingecko menunjukkan, dalam sepekan terakhir harga Ethereum telah merosot hingga 40%. Kini, harga ethereum diperdagangkan di kisaran US$ 2.224 atau sekitar Rp 31,80 juta.

Bahkan, harga ethereum tersebut merosot nyaris 50% atau sebesar 48,7% dari rekor harga tertingginya yakni di kisaran US$ 4.356 per keping pada 12 Mei 2021 lalu. Harga ethereum anjlok jelas berdampak pada portofolio Vitalik Buterin.

Padahal tiga pekan yang lalu, dia merupakan miliarder termuda di dunia yang kaya berkat aset kripto. Kini, gara-gara harga aset kripto yang berguguran, dana yang ia miliki merosot dari US$ 1,1 miliar menjadi hanya US$ 879 juta dalam waktu sehari.

"Saat ini setidaknya ada tiga gelembung aset kripto terbesar (...) Dan cukup sering, alasan mengapa gelembung tersebut akhirnya berhenti adalah karena beberapa peristiwa terjadi yang hanya memperjelas bahwa teknologinya belum siap," ujar dia.

Baca Juga: Yuk mulai mengenal lebih jauh aset kripto asal Indonesia

Saat ini, ethereum merupakan aset kripto dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah bitcoin. Salah satu alasan pertumbuhan popularitas ethereum adalah jaringannya yang digunakan untuk transaksi non fungible token (NFT).

Salah satu penyebab bubble aset kripto pecah dalam sepekan terakhir salah satunya kebijakan pemerintah China yang memutuskan untuk memperketat aturan mengenai penambangan atau mining dan perdagangan mata uang digital tersebut. Dikutip dari CNBC, Sabtu (22/5) Wakil Perdana Menteri China Liu He dalam sebuah keterangan mengatakan, aturan yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi sistem keuangan di Negeri Tirai Bambu. "Penting untuk menindak penambangan dan transaksi perdagangan bitcoin, selain itu juga untuk mencegah transmisi dari risiko individu ke permasalahan sosial," tulis keterangan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Penjelasan Pencipta Ethereum yang Sebut Bubble Aset Kripto Bakal Terjadi.
Penulis: Mutia Fauzia

Baca Juga: Tweet terbaru Elon Musk gagal bawa harga Bitcoin ke level lebih tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×