Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan volume penjualan domestik sebesar 4,12 juta ton sepanjang kuartal pertama 2021, naik 3,7% secara year-on-year (YoY). Sementara itu, penjualan ekspor INTP berhasil melesat 344,7% secara YoY menjadi 95.000 ton.
Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement mengatakan, volume penjualan sepanjang kuartal pertama jika hanya untuk produk semen tercatat di angka 3,9 juta ton, lebih tinggi 51.000 ton atau naik 1,3% secara YoY.
Secara bersamaan, permintaan pasar domestik nasional meningkat 2,2%, sehingga pangsa pasar atau market share INTP terkoreksi 20 basis points (bps), dari semula 26,1% menjadi 25,9% di kuartal pertama 2021.
Baca Juga: Indocement optimistis pasar semen di semester kedua 2021 meningkat
Namun, volume penjualan INTP di wilayah luar Pulau Jawa berhasil bertumbuh 11,3% dari kuartal pertama tahun lalu. Hal ini mendorong pangsa pasar meningkat 100 bps, dari semula 15,1% menjadi 16,1%.
Marcos menyebut, peningkatan ini didukung oleh telah normalnya operasional Pabrik Tarjun dibandingkan tahun lalu.
Kenaikan market share ini juga didorong oleh operasional dua terminal milik Indocement di Pulau Sumatra, yakni di Lampung dan Palembang, secara optimal. Hal ini mendorong pangsa pasar di wilayah Sumatera naik 120bps dari 12,0% menjadi 13,2%.
Selain itu, terminal terapung milik INTP di Konawe, Sulawesi Tenggara dapat memastikan pasokan semen yang lancar untuk proyek smelter (pabrik pemurnian). Sehingga, secara keseluruhan, pangsa pasar Indocement di Pulau Sulawesi berhasil tumbuh 180bps, dari semula 6,4% menjadi 8,2%.
Pada saat yang bersamaan, terjadi penurunan pangsa pasar di wilayah pulau Jawa yang menyebabkan koreksi sebesar 100bps dari semula 35,4% menjadi 34,4%.
“Koreksi ini disebabkan oleh peningkatan pangsa pasar beberapa pemain non-emiten,” terang Marcos, Jumat (7/5).
Pasang mode optimistis
Sebagai gambaran, produsen semen merek Tiga Roda ini berhasil mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 3,43 triliun sepanjang kuartal pertama 2021, naik 2,26% dari pendapatan bersih kuartal pertama 2020 sebesar Rp 3,36 triliun.
Kenaikan ini merupakan imbas dari kombinasi volume penjualan yang lebih tinggi, walaupun memang harga jual cenderung flat dan cenderung lebih rendah. Kenaikan topline ini juga didorong oleh peningkatan volume ekspor yang sebagian besar produknya adalah klinker produk setengah jadi.
Baca Juga: Emiten semen optimistis menghadapi tahun ini
Manajemen INTP memasang mode optimistis tahun ini. Manajemen memprediksi adanya kenaikan permintaan semen domestik nasional sebesar 5% dari tahun lalu.
Kenaikan ini terutama berasal dari pertumbuhan semen curah pada semester kedua, yang dipicu dari beberapa hal, seperti budget infrastruktur tahun 2021 yang kembali berada pada kisaran sebelum masa pandemi Covid-19.
Penjualan tahun ini juga akan disokong oleh proyek-proyek komersial dan perumahan baru yang akan mulai dari tender-tender yang sedang berlangsung saat ini. Selain itu, pembentukan sovereign wealth funds (SWF) dinilai akan menarik investasi untuk proyek-proyek infrastruktur utama.
“Kemudian, efek berkelanjutan dari proyek infrastruktur tersebut yang akan mendorong pembangunan konstruksi zona industri dan pabrik di daerah sekitar,” pungkas Marcos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News