kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini pendapat analis soal IHSG di sesi II


Senin, 26 Agustus 2013 / 13:47 WIB
Ini pendapat analis soal IHSG di sesi II
ILUSTRASI. Pemandangan menunjukkan daerah perumahan yang rusak akibat penembakan saat serangan Rusia di kota Irpin, di wilayah Kyiv, Ukraina, Selasa (29/3/2022). REUTERS/Serhii Mykhalchuk


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I hari ini, Senin (26/8) ditutup melemah tipis 0,03% menjadi 4.168,63. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia menilai, untuk sesi kedua nanti, IHSG tidak memiliki banyak peluang dan diproyeksikan tak banyak berubah dengan sesi pertama.

"Pergerakannya bervariasi, karena bursa regional juga bergerak mix," ujar Satrio kepada KONTAN, Senin (26/8). Dia memprediksi, IHSG sesi kedua akan bergerak pada kisaran 4.150 - 4.200.

Satrio bilang, mover IHSG sesi II akan terpengaruh dari emiten di bidang crude palm oil (CPO). Hal itu terkait dengan adanya kebijakan penambahan penggunaan CPO untuk kebutuhan biodiesel oleh pemerintah.

Sebagaimana diketahui, akhir pekan lalu, pemerintah menyampaikan paket ekonomi yang salah satunya adalah mengurangi impor solar dan menggantinya dengan biodiesel dari CPO. "Kabar soal kemudahan ekspor bahan mentah CPO juga mempengaruhi," jelas Satrio.

Berbeda dari pendapatan Edwin Sebayang, analis dari MNC Securities. Dia memperkirakan, IHSG sesi kedua berpeluang untuk turun. "Penurunannya sekitar 0,1%," ujarnya. Dia bilang, sentimen yang mempengaruhi pasar adalah kebijakan stimulus The Fed yang akan dikeluarkan September.

Mengenai paket kebijakan pemerintah yang dirilis pekan lalu, dinilai Edwin sudah basi, terutama soal rencana penambahan biodiesel untuk bahan bakar minyak (BBM) solar. “Itu sudah basi," kata Edwin. Dia mengibaratkan, pasar saham saat ini seperti; "masuk malas, mau keluar juga malas," timpal Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×