kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini obat kuat yang mendorong IHSG awal pekan


Senin, 13 Februari 2017 / 20:19 WIB
Ini obat kuat yang mendorong IHSG awal pekan


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan pada perdagangan, Senin (13/2). Sejak ditutup melemah tipis pada Jumat (10/2) lalu di level 5.371,669, indeks kembali menguat 0,71% ke level 5.409,556.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, sentimen dalam negeri menjadi katalis positif setelah rilis data defisit transaksi berjalan.

Mengacu data Bank Indonesia, defisit transaksi berjalan triwulan IV/2016 tercatat US$ 1,8 miliar atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya senilai US$ 4,7 miliar. “Neraca transaksi berjalan itu di atas ekspektasi pasar, meski defisit,” ujarnya kepada KONTAN.

Penurunan defisit transaksi berjalan tersebut, mengacu data BI, didorong oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas karena ekspor nonmigas tumbuh 16,0% (QoQ) seiring membaiknya permintaan global dan meningkatnya harga komoditas. Pertumbuhan itu pun dinilai lebih besar dibandingkan pertumbuhan impor nonmigas yang sebesar 15,0% (QoQ).

Sementara itu, lanjut Nafan, pergerakan indeks hari ini tidak terlalu mendapat pengaruh dari luar negeri. Pasalnya, pidato Yellen yang akan berlangsung besok Selasa (14/2) masih menyangkut kebijakan makro ekonomi.

“Kalau terkait kenaikan tingkat suku bunga acuan kan baru akan terjadi bulan Maret. Jadi masih bukan bulan ini. Bulan ini belum ada rapat untuk kenaikan suku bunga acuan,” imbuhnya.

Nafan memprediksi indeks pada hari esok akan melanjutkan penguatannya di level 5.422 – 5.435. Menurutnya, pasar masih menanti rilis data neraca perdagangan. Selain itu, kondisi yang kondusif menjelang Pilkada serentak, membuat investor percaya pada pemerintah dan berdampak pada banyaknya capital inflow.

Katalis positif lain menurutnya juga datang dari luar negeri. Dia bilang, pasar juga menanti kebijakan Trump terkait reformasi pajak. “Kebijakan Trump terkait pajak akan meringankan pengusaha sehingga bakal direspons positif oleh pasar global,” katanya.

Jika Trump mengumumkan kebijakan tersebut, indeks malah akan mendapat katalis positif. Dengan catatan, hal itu harus diimbangi dengan kebijakan Gubernur BI dalam menetapkan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate.

“Jika suku bunga acuan tetap di level 4,75%, akan jadi katalis positif, sehingga indeks kita tidak dipengaruhi sentimen negatif dari kebijakan Trump. Jadi artinya tidak akan terjadi efek capital outflow,” imbuhnya.

Jelas saja, kebijakan BI mempertahankan suku bunga 7-day reverse repo rate, juga akan berdampak positif pada kinerja emiten tertentu seperti perbankan, properti, dan konstruksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×