Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi dan cenderung menguat terbatas mengantisipasi pertemuan FOMC.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG bergerak konsolidasi dalam rentang terbatas dan nilai transaksi yang tipis, namun berhasil ditutup menguat 17,207 poin (0,4%) ke level 4360,46. Nilai transaksi di Pasar Reguler tidak sampai Rp3 triliun dan pemodal asing masih mencatatkan nilai penjualan bersih Rp57 miliar.
David Nathanael, Analis First Asia Capital mengatakan sentimen pasar masih diliputi kekhawatiran menyusutnya likuiditas di pasar global mengantisipasi rencana kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang pertemuan The Fed pekan ini dan depresiasi rupiah atas dolar AS yang berlanjut hingga menembus Rp14300 akhir pekan lalu.
"Kondisi ini membuat rebound di pasar saham bersifat terbatas di tengah mulai redahnya kekhawatiran gejolak pasar saham China." Jelas David dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (14/9).
Dilihat selama sepekan terakhir, kata dia, IHSG bergerak anomali dengan tren pasar saham global dan kawasan yang umumnya berhasil rebound. Selama sepekan IHSG terkoreksi 1,24% melanjutkan koreksi pekan sebelumnya 0,69%.
Sementara sejumlah indeks saham utama global pekan kemarin seperti indeks saham Wall Street berhasil menguat rata-rata 2%, indeks Nikkei Jepang naik 2,6%, Hangseng Hongkong naik 3,2% dan ST Singapura naik 0,8% selama sepekan.
Menurut David, Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran pasar masih tinggi terutama terkait depresiasi rupiah sebagai dampak penguatan dolar atas mata uang emerging market menjelang pertemuan The Fed pekan ini. Sepekan kemarin rupiah kembali melemah 0,9% melanjutkan pelemahan pekan sebelumnya 1,2%. Sepanjang tahun ini rupiah terhadap dolar AS telah melemah 15% (YTD).
Dia menilai paket kebijakan yang diumumkan Presiden Jokowi pekan kemarin belum banyak membantu sentimen pasar dalam jangka pendek sebagaimana terlihat pelemahan rupiah masih saja terjadi.
Di pasar saham tekanan jual pemodal asing terus berlanjut seiring depresiasi rupiah atas dollar AS. Nilai penjualan bersih asing pekan kemarin mencapai Rp 1,82 triliun meningkat dari pekan sebelumnya Rp 830 miliar.
David menperkirakan, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini masih berfluktuatif mengantisipasi pertemuan The Fed pekan ini. Menurutnya, sentimen pasar masih akan terfokus pada isu global dan kawasan terutama menyangkut perkembangan ekonomi China dan kenaikan tingkat bunga di AS.
Sedangkan sentimen dari domestik, lanjutnya, akan dipengaruhi pergerakan rupiah atas dollar AS. Perekonomia China masih menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan sebagaimana terlihat dari lemahnya data-data ekonomi China yang keluar.
Prediksinya, IHSG akan bergerak bervariasi dan berpeluang menguat terbatas dengan support 4.335-4.290 dan resisten di 4.390-4.420. Saham-saham pilihan David hari ini antara lain UNVR, INTP, UNTR, BBNI, ICBP, INDF, PTBA, PGAS dan ITMG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News