Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mendapat suspensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Sinarmas Asset Management (AM) melalui Direktur Sinarmas AM Jamial Salim dalam keterangan tertulis menyebut suspensi tersebut dikarenakan terjadinya volatilitas harga obligasi dan pengetatan likuiditas di pasar sehingga Sinarmas AM sulit mencapai harga jual wajar.
“Hal ini menyebabkan kami melakukan pencatatan harga asset yang lebih konservatif di bawah nilai yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) pada produk Reksadana Danamas Mantap Plus dan Reksadana Simas Syariah Pendapatan Tetap. Namun seiring dengan membaiknya pasar, kami telah menyesuaikan harga asset sesuai nilai yang ditetapkan LPHE,” ujar Jamial dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (26/5).
Baca Juga: OJK Bekukan Tujuh Reksadana Sinarmas Asset Management
Berdasarkan surat edaran dari PT Bibit Tumbuh Bersama, salah satu agen penjual efek reksadana, beberapa produk kelolaan manajer investasi Grup Sinarmas tersebut dihentikan sementara untuk pembelian dan switching berdasarkan instruksi OJK dengan nomor S-452/PM.21/2020 yang telah dikirimkan ke sistem S-INVEST per 20 Mei 2020 pukul 21.01 WIB.
Jamial menyebut, pihaknya menerima surat suspensi OJK pada 20 Mei 2020 atas pemantauan OJK pada tanggal 31 Maret 2020. Pada surat tersebut disebutkan bahwa PT Sinarmas AM melakukan penghitungan nilai pasar wajar tidak mengacu pada rentang harga yang ditetapkan oleh LPHE.
Baca Juga: Ini daftar 46 MI yang dipanggil Kejagung terkait pemeriksaan Jiwasraya