kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini kata Menkeu soal nasib rupiah dekati Rp 13.000


Senin, 02 Maret 2015 / 14:46 WIB
Ini kata Menkeu soal nasib rupiah dekati Rp 13.000
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (16/9) di Pegadaian Kompak Naik. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Fenomena melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat beberapa waktu terakhir ini dinilai lebih disebabkan faktor permasalahan di luar negeri dibandingkan dengan pengaruh dari kondisi yang ada di dalam negeri.

"Ini bukan karena masalah dalam negeri, ini karena faktor di luar negeri," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro ketika ditemui seusai Rapat tentang Pendanaan Luar Negeri di Kantor Wakil Presiden, Senin (2/3).

Rapat terbatas yang digelar di Kantor Wapres itu dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri pula antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Menurut Bambang Brodjonegoro, pelemahan mata uang rupiah dipengaruhi oleh sejumlah faktor luar negeri seperti kondisi perekonomian terkini misalnya di Tiongkok dan AS.

Menkeu mengutarakan keyakinannya bahwa Bank Indonesia telah siap dalam mengambil langkah-langkah yang tepat seperti melakukan intervensi di pasar bila sekiranya hal itu dinilai sudah diperlukan.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah belum perlu mengambil langkah antisipasi menghadapi pelemahan rupiah terhadap dolar AS mengingat penyebabnya faktor eksternal.

"Tidak perlu langkah antisipatif, karena pelemahan dipengaruhi faktor eksternal. Bagi kita, sebenarnya angka-angka seperti itu tidak masalah karena ekspor kita akan lebih baik impor kita menurun," katanya kepada pers di Ambon, Maluku, Kamis (26/2).

Kalla menyatakan hal itu ketika berada di Ambon untuk membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2015.

Wapres menyebutkan, pelemahan rupiah sebenarnya sudah terjadi enam bulan terakhir dan nilainya memang fluktuatif yang lebih disebabkan oleh faktor luar negeri. Meski, lanjutnya, memang ada juga pengaruh faktor internal.

"Ya, kadang-kadang dalam negeri dan kadang-kadang luar negeri. Kalau ini kan terjadi akibat Yunani, sehingga lebih sulit lagi, otomatis euronya melemah dan dolar menguat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×