kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini kata analis terhadap saham-saham yang banyak dikoleksi asing saat IHSG turun


Senin, 05 Oktober 2020 / 06:10 WIB
Ini kata analis terhadap saham-saham yang banyak dikoleksi asing saat IHSG turun


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

Sementara, UCID terdorong oleh klaim perusahaan yang telah mencatatkan kenaikan market share untuk produk diapers di tengah pandemi. Asal tahu saja, pangsa pasar produk diapers menjadi 46% dari sebelumnya 42% pada Agustus 2020.

Untuk KPIG dan SMSM sentimen positif terdorong optimisme keduanya yang akan mencatatkan kinerja yang membaik ke depan. Adapun KPIG optimistis kinerjanya membaik di semester II 2020 karena adanya tren peningkatan kunjungan yang terjadi belakangan ini, seperti hotel di Lido, Sukabumi, dan Surabaya.

Sementara itu, SMSM terdorong anak usahanya yang mendapatkan dividen senilai Rp 20,88 miliar. Prospek yang positif membuat investor asing tertarik untuk investasi di saham ini di saat kondisi pendemi.

Mengutip data dari RTI Business, walau diminati asing dalam beberapa waktu terakhir, harga saham-saham tersebut cenderung melemah. Asal tahu saja, sejak tiga bulan terakhir hingga penutupan perdagangan Jumat (2/10), saham MAPA tercatat melemah 20,63% menjadi Rp 2.000 .

Baca Juga: Sentimen eksternal positif, IHSG diprediksi naik pada Senin (5/10)

Sementara, IPTV terkikis 23,81% menjadi Rp 288. Adapun KPIG terkikis 8,04% menjadi Rp 103. Hanya SMSM dan UCID yang tercatat menghijau hingga 16,04% menjadi Rp 1.230 dan 4,19% menjadi Rp 1.460.

"Harga masih melemah meskipun asing net buy dikarenakan kontribusi net buy asing masih sangat kecil. Sehingga net buy asing tidak berpengaruh siginifikan dan tren penurunan harga tetap berlanjut," jelas Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (4/10).

Untuk prospek ke depan, lanjut Sukano, ada peluang menjadi lebih baik tercermin dari upaya yang dilakukan tiap emiten dalam meningkatkan kinerjanya di tengah kondisi ekonomi yang lesu, Adapun melihat harga saham yang mayoritas undervalue, Sukarno menyarankan untuk hold atau buy saham-saham tersebut.

Tidak jauh berbeda, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan, pembelian yang tidak agresif dari investor asing tidak akan menaikan harga sahamnnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×