kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini kata analis soal right issue SIAP


Rabu, 07 Mei 2014 / 19:05 WIB
Ini kata analis soal right issue SIAP
ILUSTRASI. Mengulas perjalanan Maroko di Piala Dunia 2022 hingga lolos ke semifinal


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Mengincar dana Rp 4,68 triliun, PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) akan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Di situ, SIAP akan melepas 23,4 miliar saham dengan harga Rp 200. Namun sayangnya, right issue tersebut ternyata tak laku.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai, harga right issue SIAP sebenarnya  cenderung mahal. Tengok saja, harga saham SIAP saat ini hanya berada di posisi Rp 179. "Maka sebagai investor yang mau mengeksekusi, harus mau membeli dengan harga di atas pasar," ucap Reza.

Padahal, SIAP ingin mengembangkan bisnisnya untuk masuk ke sektor tambang batubara melalui raihan dana segar dari right issue tersebut. Rencananya, SIAP akan mengakuisisi RITS Ventures Limited milik Ridgetop Holding Ventures.

Nah, RITS merupakan satu pemilik PT Wana Bara Prima Coal, induk PT Indo Wana Bara Mining Coal. Adapun, Indo Wana Bara memiliki konsesi izin usaha pertambangan (IUP) batubara seluas 5.000 hektar di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Reza menilai, pelaku pasar pun masih menunggu kejelasan akuisisi tersebut. Perlu dilihat juga, seperti apa segi keuangan perusahaan tambang yang akan SIAP ambil alih tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×