kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini kata analis soal IPO Bank Nagari dan Bank DKI


Rabu, 26 September 2012 / 19:00 WIB
Ini kata analis soal IPO Bank Nagari dan Bank DKI
ILUSTRASI. (Dok/Instagram @Hokben_id) Promo spesial bertajuk Senin Homat Diskon 17% bisa anda dapatkan pada pembelian Paket A dan Paket D


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti Bank Nagari (Sumatra Barat) dan Bank DKI tahun depan berprospek bagus.

"Iklim perbankan kita masih kondusif dengan permintaan kredit yang meningkat. Oleh karena itu, bank-bank membutuhkan kecukupan modal untuk ekspansi. Salah satunya, melalui IPO," ujar Analis OSO Securities Supriyadi, Selasa (26/9).

Hanya saja, untuk memperoleh penyerapan dana yang optimal, IPO sebaiknya dilakukan pada kuartal ketiga. Pasalnya, pada masa tersebut secara historis pasar modal cenderung dalam kondisi naik.

"Di periode tersebut, pasar biasanya bergairah. Laporan keuangan semester satu rata-rata sudah dirilis. Minat investor masuk ke saham-saham perdana juga tinggi," kata Supriyadi.

Analis Millenium Danatama Asset Management Desmond Silitonga menambahkan, kehadiran Bank DKI dan Bank Nagari di lantai bursa bakal memberi alternatif bagi investor yang ingin mengoleksi saham perbankan, di luar bank-bank umum nasional.

Melihat pengalaman dua BPD yang sudah lebih dulu melantai, yakni Bank Jabar Banten dan Bank Jatim, ia menilai invesor juga akan mengincar saham Bank Nagari dan Bank DKI.

"Kalau dari segi size, sepertinya nanti Bank DKI akan kurang lebih sama dengan Bank Jatim dan Bank Jabar. Bank Nagari mungkin akan lebih kecil karena dia lingkup bisnisnya belum sebesar tiga bank lainnya," papar Desmond.

Sampai dengan Juni 2012 Bank DKI tercatat memiliki aset sebesar Rp 25,2 triliun dengan total penyaluran kredit Rp 12,84 triliun. Sementara itu, pada periode yang sama aset Bank Nagari tercatat Rp 14,5 triliun dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 9,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×