Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi liability management di pasar global untuk yang pertama kalinya dengan skema tender offfer untuk membeli kembali delapan seri global bond atawa obligasi global yang dimiliki oleh investor. Antusiasme investor global untuk berpartisipasi dalam transaksi ini tercermin dari jumlah instruksi tender yang diterima untuk seluruh seri yang totalnya mencapai US$ 2,68 miliar.
"Pemerintah memutuskan untuk melakukan pembelian kembali global bond dengan nilai total US$ 1,16 miliar, dengan total pembayaran tunai (cash consideration) sebesar US$ 1,24 miliar," ujar DJPPR Kemenkeu dalam keterangan resmi, Senin (20/9).
Dari delapan seri global bond yang ditawarkan dalam tender offer untuk buyback, pemerintah berhasil empat seri saja. Berikut rincian hasil transaksi tender offer dimaksud:
1. Seri Global Bonds 3,750% yang jatuh tempo pada tahun 2022 dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali senilai US$ 515,19 juta yang diikuti faktor prorata 100%
2. Seri Global Bonds 3,375% yang jatuh tempo pada tahun 2023 dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali senilai US$ 239,05 juta yang diikuti faktor prorata 75,9%
3. Seri Global Bonds 5,375% yang jatuh tempo pada tahun 2023 dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali senilai US$ 180,78 juta yang diikuti faktor prorata 100%
4. Seri Global Bonds 4,450% yang jatuh tempo pada tahun 2024 dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali senilai US$ 223,88 juta yang diikuti faktor prorata 100%
Baca Juga: Tender offer global bond sukses, rupiah stabil di Rp 14.242 pada Selasa (21/9) pagi
Transaksi liability management untuk Surat Berharga Negara (SBN) dalam valuta asing di pasar global merupakan bagian dari upaya pengelolaan portofolio instrumen pembiayaan APBN. Pada transaksi ini, pemerintah berniat memperbaiki profil utang, yakni mengalihkan utang-utang dengan tenor lebih pendek ke tenor yang lebih panjang. Pemerintah juga menghemat biaya utang dari penurunan beban bunga dengan memanfaatkan suku bunga pasar yang saat ini relatif rendah.
Pada tanggal 13 September 2021, pemerintah juga telah berhasil melakukan pricing atas global bond dalam denominasi dolar AS dengan format SEC Shelf Registered.
Nominal global bond yang diterbitkan adalah sebesar US$ 1,25 miliar dalam dua seri, yaitu:
1. Re-tap atas INDON 2,150% 07/28/2031 (seri RI0731) sebesar US$ 600 juta; dan
2. Penerbitan baru untuk tenor 40 tahun sebesar US$ 650 juta
Baca Juga: Ketakutan investor terhadap prospek gagal bayar Evergrande meningkat
Transaksi ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kesepuluh dalam mata uang dolar AS dan menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.
"Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond pemerintah melalui transaksi tender offer tersebut di atas," imbuh DJPPR.
Joint bookrunner dan joint dealer-managers dalam transaksi ini adalah BofA Securities, Citigroup, Crédit Agricole CIB, HSBC, dan UBS.
Baca Juga: Jumlah investor yang beli SR015 tembus 49.000, terbanyak sepanjang sejarah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News