Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steadfast Marine Tbk tengah berupaya untuk memperkuat permodalan perusahaan. Buktinya, emiten berkode saham KPAL ini berencana menggelar rights issue paling cepat dilakukan pada kuartal kedua tahun ini.
Komisaris Utama KPAL Eddy Kurniawan Logam mengatakan, saat ini perusahaan masih melihat kondisi pasar guna menentukan pricing. Sebelumnya KPAL juga mengaku dalam tahap pembicaraan dengan calon standby buyer.
Perusahaan menargetkan, aksi korporasi ini dapat memberikan dana segar sebesar-besarnya Rp 100 miliar. Nah, nantinya hasil dana itu bakal digunakan untuk proyek-proyek pembuatan kapal.
Baca Juga: Steadfast Marine (KPAL) optimalkan bisnis sewa kapal tahun ini
“Tujuannya untuk memperkuat modal, sehingga apabila tender-tender yang kami targetkan tercapai, kami memiliki persiapan dana yang cukup untuk membangun kapal,” kata dia, Jumat (12/1).
Eddy menambahkan, saat ini KPAL sedang mengikuti tiga tender pembuatan kapal. Adapun tender-tender yang perusahaan ikuti berasal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, dan instansi lainnya.
Pada tahun ini KPAL menargetkan utilisasi galangan kapal bisa mencapai 60%, pada tahun lalu utilisasi perusahaan hanya mencapai 30%.
Baca Juga: Steadfast Marine (KPAL) Menanti Tender Pengadaan Kapal Pemerintah
Menurutnya, bisnis industri galangan kapal pada tahun ini lebih membara ketimbang tahun lalu seiring dengan beberapa BUMN yang sudah mulai membuka tender. Adapun tantangan bagi industri galangan kapal masih dipengaruhi oleh kondisi global yang dapat membuat harga bahan baku lebih fluktuatif.
Selain itu, ia berharap pemerintah segera memberikan insentif berupa penghapusan bea masuk untuk komponen bahan baku impor. Sebagai informasi, 70% bahan baku untuk membuat kapal masih berasal dari impor.
Sembari berikhtiar untuk memperoleh proyek pembangunan kapal baru, KPAL juga melakukan penetrasi ke swasta untuk divisi docking kapal.
Baca Juga: Cari Dana Lewat Obligasi dinilai Lebih Oke Ketimbang di Pasar Saham
Pada 2019, divisi docking sudah mulai fokus bekerjasama dengan beberapa perusahaan lokal Pontianak untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan armada-armada pelanggan. Adapun pada awal tahun ini saja sudah ada 3 kapal pengangkut gas elpiji yang segera melakukan perawatan.
Dengan begitu, Eddy memprediksi, pendapatan perusahaan pada tahun ini lebih baik ketimbang perolehan 2019. Sebagai informasi, pada tahun lalu KPAL membidik pendapatan sebesar Rp 160 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News