Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang USD/JPY sepertinya cenderung melemah pada awal perdagangan tahun ini. Mengutip Bloomberg pada Kamis (3/1) pukul 18.17 WIB USD/JPY terkoreksi 1,16% ke level 107,62. Ini adalah level terendah sejak April 2018.
“Berdasarkan fakta, pergerakan yen hari ini sedang menguat, pertama karena outlook ekonomi global yang melambat di 2019,” kata Analis, Monex Investindo Futures, Faisyal kepada Kontan.co.id, Kamis (3/1).
Kedua adanya sinyal terbaru dari Apple bahwa pertumbuhan mereka di China akan melambat. Terutama dalam hal penjualan dan keuntungan mereka di tahun ini.
Ketiga, pasar masih menghawatirkan shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang belum menemukan kepastian.
Keempat, terkait sentimen perang dagang AS dan China yang masih berlangsung hingga saat ini. Meskipun sempat ada pertemuan, belum ada kesepakatan secara tertulis.
“Paling tidak, yen menguat sampai Jumat ini karena Trump akan melakukan pertemuan dengan pemimpin Kongres terkait masalah shutdown,” tutur Faisyal. Kamis (3/1).
Pelaku pasar menunggu testimoni Federal Reserve besok terkait indikasi kenaikan suku bunga AS yang sebelumnya direncanakan akan dua kali di tengah pelemahan ekonomi global.
Jika The Fed bersikap agresif, dollar AS berpotensi melemah. Pelaku pasar khawatir di tengah perlambatan ekonomi AS dan global, Federal Reserve tetap menaikkan suku bunga. “Persis seperti akhir tahun 2018 lalu,” kata Faisyal.
Faisyal memprediksi, pasangan mata uang USD/JPY pada perdagangan besok berada dalam rentang support 103,50-105,20 dan resistance di level 108,80-110,00. Sell on rally dapat menjadi strategi trading pasangan mata uang ini.
Secara teknikal, ia melihat pasangan mata uang berada di bawah MA 50, MA 100, MA 200 yang mengindikasikan untuk jual. Indikator RSII berada di level 19,76. Sementara itu indikator MACD menginjak di level negatif 1,1133 dan stochastic di level 35,75.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News