Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Untuk PT XL Axiata Tbk (EXCL), strategi jangka menengah akan dipengaruhi oleh grup Axiata. Bagaimana cara untuk meningkatkan Return on Invested Capital (ROIC), yakni dengan menghilangkan aset tetap 3G untuk mengurangi biaya.
Sebab jika menggunakan cara meningkatkan biaya untuk biaya lisensi tahunan dan mengeluarkan kembali obligasi untuk spektrum baru akan bertentangan dengan strategi keseluruhan.
PT Indosat Tbk (ISAT) dan Hutchison Tri sekarang tengah merinci rencana merger mereka. Pada neraca mengecualikan menara dan menghindari beban pada neraca selain belanja modal.
Baca Juga: Ketentuan PP 46/2021 mudahkan operator telko konsolidasi tanpa pengembalian frekuensi
ISAT tidak memiliki lisensi 2300MHz. "Tetapi kami tidak mengesampingkan kemungkinan untuk ikutan dalam lelang atau memenangkan lebih banyak spektrum setidaknya untuk menerima sewa spektrum 5G di masa depan," ujar Niko. Kekurangan spektrum Hutch pasti dapat diatasi dengan cara merger dan akuisisi.
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memiliki kesempatan untuk memperbesar spektrum 2300MHz yang sudah ada sebelumnya. "Kombinasi membeli blok dan menyewa spektrum dari rekan bisa menjadi skenario ideal," pendapat Niko dalam riset.
Jika penawaran terlalu kompetitif dapat menghambat upaya FREN untuk mendapatkan laba bersih di tahun 2021.
Baca Juga: Begini kata pengamat telko soal terbitnya PP No46/2021
"Kami berpandangan bahwa kemungkinan besar Telkomsel menjadi satu-satunya pemenang 3x 10MHz," proyeksi Niko dalam riset.
Niko menilai, rencana merger ISAT-Hutch3 akan membuat pangsa pasar data untuk 27% - 30% berada di tangan. Ooredoo Qatar dalam wawancara Bloomberg mengatakan, merger dan akuisisi dapat menghasilkan 30% pasar data setelah merger dan akuisisi.
Ini menjaga posisi ISAT bisa menjadi operator terbesar ke-2 di Indonesia dan menjadi setelah merger dan akuisisi posisi terbesar kedua jelas ada di tangan. "Kami juga mencatat komentar Hutchison atas M&A dapat diselesaikan pada akhir tahun 2021, sembari menunggu persetujuan regulasi dan menyimpan potensi overhang," terang Nikodalam riset.
Baca Juga: Indosat (ISAT) dinilai mampu menjaga lalu lintas data, ini rekomendasi BRDanareksa
Meski demikian, ada hal sangat positif untuk mencapai kesepakatan baik dari ISAT dan Hutch pada batas waktu MoU untuk penjualan 4.000-5.000 menara Indosat akan diakui oleh Hutch3.
Untuk itu, Niko memberi rekomendasi overweight saham emiten telko di tahun ini. Ia memberi rekomendasi beli saham TLKM, EXCL dan ISAT.
BRIDanareka Sekuritas memberi target saham TLKM di Rp 4.600. EXCL di Rp 3.300 dan target harga ISAT di Rp 7.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News