kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini emiten logam emas paling prospektif pada tahun 2020


Minggu, 05 Juli 2020 / 14:33 WIB
Ini emiten logam emas paling prospektif pada tahun 2020
ILUSTRASI. Emas Imlek --- Petugas butik Logam Mulia (LM) menunjukkan emas batangan bergambar shio anjing tanah saat peluncurannya di Jakarta, Kamis (18/1). PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui unit bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia merilis emas batangan ed


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

Dengan pertimbangan tersebut, Juan pun merekomendasikan beli MDKA dengan target price Rp 1.660 per saham. Sementara analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo juga merekomendasikan beli MDKA dengan target harga Rp 1.800 per saham.

“Selain outlook harga emas yang bagus, MDKA juga berhasil menandatangani perjanjian Pani Joint Venture dengan J Resources Asia Pasifik. Kami melihat hal ini sebagai proses yang signifikan bagi MDKA karena mereka berhasil mengeksekusi kesepakatan yang berpotensi menjadi salah satu projek yang terbaik pada saat ini,” tulis Thomas dalam risetnya pada 29 Mei 2020.

Adapun, komoditas logam industri sebagai kelompok yang tertekan sepanjang semester kemarin imbas corona, diperkirakan akan mengalami rebound dari segi harga pada semester dua mendatang.

Merujuk Bloomberg, dalam satu semester kemarin, harga tembaga mengalami koreksi 2,57%, timah terkoreksi 2,64%, dan nikel turun hingga 8,70%.

Baca Juga: Pernah Untung di Saham BUMI, Ini Strategi Investasi Saham Direktur KAYU Lie Kurniawan

Kendati demikian, Juan masih menilai INCO masih cukup punya prospek yang menarik meski harga nikel tengah tertekan. Pasalnya, diproyeksikan pada semester kedua ini, harga nikel akan recover.

Setali tiga uang, analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan juga menilai INCO punya prospek yang lebih baik pada tahun ini dibanding emiten logam industri lainnya, yakni PT Timah Tbk (TINS).

“INCO jadi emiten yang lebih menarik karena dari sisi demand industrinya yang lebih stabil. Selain itu, dari sisi kinerja keuangan, INCO juga punya tingkat efisiensi yang lebih baik di 1Q20 dibandingkan dengan TINS,” ujar Meilki.

Meilki pun merekomendasikan beli INCO dengan target price Rp 3.500 per saham hingga akhir tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×