kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Ini deretan 10 orang terkaya Indonesia 2018


Kamis, 13 Desember 2018 / 14:13 WIB
Ini deretan 10 orang terkaya Indonesia 2018
ILUSTRASI. Michael Bambang Hartono


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditunjang pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pasar modal setahun terakhir yang tumbuh sebesar 4,4%, aset bersih 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes mencetak rekor baru dengan total nilai US$ 129 miliar atau naik US$ 3 miliar dari tahun lalu.

Dalam keterangan pers Forbes Indonesia 13 Desember 2018, enam dari 10 orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan kekayaan dibandingkan tahun lalu. Ini termasuk Hartono bersaudara yang sudah menempati peringkat terkaya selama 10 tahun terakhir. Tahun ini, total kekayaan Hartono bersaudara tercatat US$ 35 miliar, dimana sekitar 70% dari total kekayaannya berasal dari Bank Central Asia.

Sementara itu, Susilo Wonowidjojo naik ke posisi dua dengan kekayaan sebesar US$ 9,2 miliar akibat meningkatnya harga saham perusahaan rokok Gudang Garam.

Turun ke peringkat ketiga adalah pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang tahun ini kekayaannya berkurang sebesar US$ 500 juta menjadi US$ 8,6 miliar.

Sri Prakash Lohia naik menjadi orang terkaya keempat dengan total kekayaan sebesar US$ 7,5 miliar seiring dengan peningkatan nilai saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand.

Anthoni Salim turun ke peringkat lima karena kekayaannya turun sebanyak US$ 1,6 miliar menjadi US$ 5,3 miliar.

Sepuluh orang terkaya di Indonesia adalah:
1. R. Budi & Michael Hartono; US$ 35 miliar
2. Susilo Wonowidjojo; US$ 9,2 miliar
3. Eka Tjipta Widjaja; US$ 8,6 miliar
4. Sri Prakash Lohia; US$ 7,5 miliar
5. Anthoni Salim; US$ 5,3 miliar
6. Tahir; US$ 4,5 miliar
7. Chairul Tanjung; US$ 3,5 miliar
8. Boenjamin Setiawan; US$ 3,2 miliar
9. Jogi Hendra Atmadja; US$ 3,1 miliar
10. Prajogo Pangestu; US$ 3 miliar

Di tahun ini, pengusaha Indonesia yang nilai kekayaannya mengalami lonjakan tertinggi adalah raja tambang Low Tuck Kwong yang berada di peringkat 11. Aset bersih Low Tuck Kwong naik 63% menjadi US$ 2,5 miliar akibat peningkatan pendapatan tambang batubara Bayan Resources (BYAN) yang mendorong lonjakan harga saham Bayan sebesar 82%.

Bachtiar Karim peringkat 21 juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 61% menjadi U$ 1,45 miliar berkat kenaikan pendapatan yang signifikan dari perusahaan minyak kelapa sawit Musim Mas.

Sementara itu, setengah dari daftar nama yang masuk dalam Forbes Indonesia Rich List mengalami penurunan kekayaan akibat pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 5% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan juga harga saham yang lesu.

Salah satunya, Soegiarto Adikoesoemo di peringkat 39 karena mengalami penurunan kekayaan terbesar, sekitar 42% menjadi US$ 780 juta, akibat turunnya harga saham AKR Corporindo (AKRA).

Daftar orang terkaya tahun ini juga merilis empat nama baru. Sebagian besar nama-nama baru ini berhasil masuk dalam daftar karena kenaikan harga saham dari perusahaan yang mereka miliki. Danny Nugroho masuk ke nomor 38 dengan kekayaan US$ 790 juta, masuk menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia setelah harga sahamnya pada perusahaan keuangan dan asuransi Capital Finance Indonesia melonjak hampir dua kali lipat. Danny juga tercatat sebagai pemegang saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA).

Begitu pula dengan pengembang properti Benny Tjokrosaputro (nomor 43 dengan kekayaan US$ 670 juta) yang berhasil masuk dalam daftar berkat IPO dari perusahaan travel Sinergi Megah Internusa pada Juli lalu di Bursa Efek Indonesia. Benny memiliki hampir 84% saham di perusahaan yang juga mengelola Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta, yang bernilai sekitar US$ 225 juta per akhir November

Beberapa pendatang baru lainnya adalah Sabana Prawiradjaja (No. 47, US$ 640 juta), pendiri Ultrajaya Milk Industry (ULTJ), salah satu produsen produk susu terbesar di Indonesia.

Serta Kardja Rahardjo (No. 48, US$ 625 juta) pemimpin Pelayaran Tamarin Samudra (TAMU). Arifin Panigoro (Nomor 46, US$ 655 juta) kembali masuk dalam Forbes Indonesia Rich List 2018, setelah absen selama setahun dari daftar Forbes.

Di sisi lain, Purnomo Prawiro termasuk salah satu dari lima orang yang keluar dari daftar Rich List tahun ini karena harga saham perusahaan taksi milik keluarganya, Blue Bird jatuh lebih dari 25% di tengah kompetisi ketat dengan perusahaan taksi online.

Tahun ini, nilai aset bersih minimum dalam Forbes Indonesia Rich List adalah US$ 600 juta, naik sebesar US$ 150 juta dari aset minimum tahun 2017 dan merupakan pencapaian tertinggi sejak tahun 2013.

Daftar 50 orang Indonesia terkaya versi Forbes disusun berdasarkan informasi kepemilikan saham dan informasi keuangan yang didapatkan dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis. Nilai aset yang dicantumkan mencakup kekayaan individu dan keluarga, termasuk kekayaan bersama antara pendiri perusahaan dan kerabat keluarga terdekat.

Nilai aset dari perusahaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan kurs pada 30 November 2018. Nilai aset perusahaan swasta dinilai berdasarkan nilai perusahaan serupa yang tercatat di bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×